Pixel Code jatimnow.com

Bocah 10 Tahun Berangkat Sekolah Tewas Terlindas Truk Trailer di Lamongan

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Petugas kepolisian mendatangi lokasi terjadinya kecelakaan. (Foto : Gakkum Polres Lamongan for jatimnow.com)
Petugas kepolisian mendatangi lokasi terjadinya kecelakaan. (Foto : Gakkum Polres Lamongan for jatimnow.com)

jatimnow.com - BT (10) anak asal Desa Panggang, Kecamatan Glagah, Lamongan meninggal tragis dalam kecelakaan lalu lintas di Jl. Nasional Lamongan-Gresik.

Kecelakaan yang melibatkan sebuah sepeda motor dan truk trailer tersebut terjadi tepatnya di depan SPBU Desa Deket Kulon, Kecamatan Deket, Lamongan, pada Senin (2/10/2023) pagi.

Insiden bermula, saat korban BT yang saat itu bersama sang ayah M. Silakhuddin (47) hendak berangkat ke sekolah yang berada di kota Lamongan.

Melaju dari arah timur ke barat, M. Silakhuddin yang mengendarai sepeda motor bernopol S 2375 KF tersebut berniat mendahului truk trailer yang dikemudikan Alex Miko Zulianto (36 ) asal Jalan Kelud Lingkungan Pagaran Desa Ganung Kidul, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk.

Nahasnya, karena Silakhuddin berkendara terlalu dekat dengan truk trailer mengakibatkan kendaraan tersenggol hingga oleng sementara BT terlempar hingga masuk kolong dan terlindas truk yang tengah melaju.

Baca juga:
Sopir Bus Harapan Jaya Ditetapkan Tersangka Oleh Polres Tulungagung

Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan, Ipda Hadi Siswanto membenarkan kejadian ini. Dijelaskanya insiden ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06:00 WIB.

"Ya benar, saat kejadian korban terlempar dari sepeda motor dan masuk kolong truk trailer," ujarnya saat di konfirmasi.

Baca juga:
Korban Kecelakaan di Tulungagung Merupakan Mahasiswi UIN SATU

Korban, beber Hadi, mengalami luka yang cukup parah hingga tak tertolong dan meninggal di TKP. Sedangkan sang ayah selamat.

"Kita mengimbau kepada semua pengguna jalan raya untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas, menjaga jarak aman, dan berkendara dengan kehati-hatian demi keselamatan bersama," ucapnya.

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan
Politik

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan

PDIP mendengar dan menerima banyak masukan krusial dari civil society dan kalangan akademisi (perguruan tinggi). Masukan tersebut berpusat pada catatan kelam sejarah, khususnya terkait dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu.