Pixel Codejatimnow.com

Polisi Ungkap Kronologi Awal Meninggalnya Anggota PSHT di Kediri

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Yanuar Dedy
Wakapolres Kediri Kompol Dodi Pratama saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Wakapolres Kediri Kompol Dodi Pratama saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Polisi mengungkap kronologi awal peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan siswa PSHT Komisariat UNP Kediri, berinisial AWP meninggal dunia.

Sebelumnya, diketahui peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Rabu (4/10/2023) dini hari. Sempat koma selama dua hari di rumah sakit, korban kemudian meninggal dunia, Sabtu (7/10/2023).

Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, peristiwa berdarah ini, menurut Wakapolres Kediri Kompol Dodi Pratama, berawal saat korban bersama sejumlah saksi berkunjung di sekitaran Jembatan Brawijaya. Mereka kemudian bertemu dengan sekelompok orang tak dikenal di sana. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB.

“Sekitar pukul 01.30 WIB, saksi bersama korban berkunjung di dekat Jembatan Brawijaya, pada saat berkunjung itu terjadilah seperti insiden dengan pemuda lain. Mulai dari tatap-tatapan mata, yang kemudian ada komunikasi verbal hingga akhirnya menimbulkan penganiayaan,” jelas Kompol Dodi Pratama, Minggu (8/10/2023).

Lebih lanjut, dugaan sementara dari kesaksian 6 orang ini, ada 4 pelaku yang diduga melakukan penganiayaan tersebut. Polisi masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus ini. Pihaknya juga sudah mengambil semua CCTV di Kota Kediri pada malam sebelum dan sesudah kejadian untuk dianalisa.

Baca juga:
Pengeroyok Santri di Blitar Tak Ditahan, Keluarga Korban Datangi Kejari

Sementara itu dari hasil visum dokter, Kompol Dodi Pratama mengatakan korban mengalami luka di kepala. Sempat koma selama dua hari, korban AWP akhirnya meninggal dunia pada Sabtu pagi.

“Dari hasil visum yang kita dapatkan dari dokter, ada luka di kepala sehingga menyebabkan yang bersangkutan koma selama dua hari dan akhirnya tadi pagi menghebuskan nafas terakhirnya,” tambahnya.

Baca juga:
Pria di Probolinggo Dikeroyok 5 Remaja, Polisi Kejar Pelaku

Kompol Dodi Pratama meminta semua pihak untuk menahan diri dan mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus ini ke pihak kepolisian. Pihaknya sudah membentuk tim khusus dengan dibackup oleh Jatanras Polda Jatim.

“Berdasarkan pengembangan situasi yang terjadi akibat kejadian pada saat tanggal 4 itu ada mobilisasi masa dari beberapa lokasi, saya imbau untuk tidak ikut dalam mobilisasi, percayakan segala bentuk pengungkapan ini kepada Polres Kediri Kota yang saat ini sudah dibackup oleh Polda Jatim,” pungkasnya.