Pixel Codejatimnow.com

Buah Hati Terdeteksi ADHD, Tidak Usah Panik Lakukan Tindakan Ini Secepatnya!

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Irma Gayatri (kerudung pink), Praktisi ABK/ADHD/Disleksia Sidoarjo. (Foto : Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Irma Gayatri (kerudung pink), Praktisi ABK/ADHD/Disleksia Sidoarjo. (Foto : Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Peran orangtua sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak, terlebih jika ditengarai sang buah hati terdeteksi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

ADHD atau gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (GPPH) adalah kondisi kronis berupa kesulitan fokus, hiperaktif dan impulsif.

ADHD sering dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan sampai dewasa. Namun ADHD juga dapat menyebabkan rendah diri, hubungan bermasalah dan kesulitan belajar di sekolah atau bekerja di tempat kerja.

Irma Gayatri (43), seorang praktisi anak berkebutuhan khusus (ABK) Sidoarjo, menjelaskan hal apa yang harus segera dilakukan jika buah hati ditengarai sebagai pengidap ADHD.

"Jika mengetahui anak aktif, impulsif, hiperaktif atau in atenttion yang muncul di rumah, di sekolah atau di tempat lain, orangtua harus lebih peka untuk segera bawa ke psikolog atau dokter tumbuh kembang," ungkapnya pada jatimnow, Minggu (8/10/2023) usai memberikan pembekalan di Yayasan Madisda Sidoarjo.

Irma melanjutkan, untuk tidak takut datang ke tenaga profesional, baik psikolog atau dokter tumbuh kembang untuk mengetahui diagnosa anak sehingga dapat diberikan terapi yang tepat sesuai kebutuhan.

Baca juga:
10 Titik Parkir di Surabaya Ini Gunakan Pembayaran QRIS

"Langkah selanjutnya, setelah di-asesmen, dapat dilakukan terapi sesuai kebutuhan anak. Misal terapi sederhana dengan membuat jadwal kegiatan di rumah. Hal ini agar mereka tidak bingung untuk menentukan sikap mengenai apa yang harus dikerjakan lebih dulu, karena biasanya mereka melakukan hal lain sebelum menyelesaikan hal yang dikerjakan. Untuk menanganinya adalah dengan penerapan peraturan yang jelas," imbuh Irma yang juga sebagai Kepala Sekolah Cita Hati Bunda Sidoarjo ini.

Untuk pola asuh dengan membuat peraturan yang jelas disarankan untuk divisualkan agar lebih menarik. Misal hal apa yang dilakukan saat bangun tidur, dengan diberikan penjelasan dan gambar sesuai aturan dan yang paling penting orangtua harus konsisten mengenai ini.

"Peraturan penting sekali diterapkan agar mereka belajar mengenai sebab akibat. Berikan reward setelah melakukan callenging dan juga berikan konsekuensi yang menyangkut kegemarannya ketika ia melanggar peraturan yang berlaku," pungkas Irma.

Baca juga:
Fakta-fakta Hari Pertama Penerapan Parkir Nontunai di Surabaya

Irma berpesan agar anak tidak konsumsi gula berlebih, karena akan berdampak pada keaktifan berlebih pada buah hati.

"Harap dikurangi asupan konsumsi gula secara berlebih, karena gula sebagai penghasil energi, akan memicu anak ADHD menjadi lebih aktif lagi," tutupnya.