Pixel Codejatimnow.com

365 Kebakaran Terjadi di Bojonegoro, Jangan Bakar Sampah Sembarang Lur...

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Misbahul Munir
Petugas Damkarmat Bojonegoro saat menangani kejadian kebakaran di Kecamatan Tambakrejo. (Foto: Damkarmat Bojonegoro)
Petugas Damkarmat Bojonegoro saat menangani kejadian kebakaran di Kecamatan Tambakrejo. (Foto: Damkarmat Bojonegoro)

jatimnow.com - Kebakaran di Kabupaten Bojonegoro meningkat tiga kali lipat sepanjang tahun 2023. Data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) setempat per tanggal 10 Oktober 2023 sudah ada 365 kejadian kebakatan.

Jumlah itu meningkat drastis bila dibandingkan rekap akhir tahun 2022 yang hanya ada 125 kejadian.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Gunawan mengungkapkan, salah satu faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kebakaran adalah dampak dari kemarau panjang.

Suhu udara tinggi sehingga tingkat kekeringan juga tinggi. Ini membuat ranting-ranting dan dedaunan mengering dan mudah terbakar. Hal itu juga diperparah dengan prilaku masyarakat yang gemar membakar sampah.

"Kejadian kebakaran di tahun ini meningkat drastis bila dibandingkan tahun sebelumnya, kita lihat saja data kebakaran hingga 31 Desember 2022 saja ada 125 kejadian. Ini meningkat tiga kali lipat di tahun ini, data per 10 Oktober 2023 sudah ada 365 kejadian kebakaran," ujar Gunawan, Rabu (11/10/2023).

Kepala Damkarmat Bojonegoro Ahmad Gunawan saat usai menangani kejadian kebakaran lahan. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)Kepala Damkarmat Bojonegoro Ahmad Gunawan saat usai menangani kejadian kebakaran lahan. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

Sebenarnya, lanjut Gunawan, pihaknya telah mendapat imbauan dari BMKG terkait kondisi cuaca ekstrem kemarau panjang. Juga termasuk di dalamnya, dampak-dampak yang mungkin timbul dari cuaca ekstrem ini salah satunya yakni kebakaran.

Baca juga:
Kebakaran Rumah di Tambak Sumur Sidoarjo, 1 Orang Luka Berat

"Bahkan, pernah paling banyak kita dalam sehari menangani 10 kali kejadian kebakaran," sambungnya.

Gunawan menambahkan, dengan kondisi seperti ini, pihaknya tentu membutuhkan sarana dan prasarana tambahan, seperti kendaraan dan Pos Damkar yang bertujuan untuk mendekatkan dan memberi pelayanan yang bisa respon tiap saat.

“Jika kondisi normal mungkin tidak terlalu membutuhkan (kendaraan atau pos tambahan). Namun jika kondisi seperti ini, kami membutuhkan itu,” tambahnya.

Gunawan mengimbau kepada masyarakat agar bersabar dan tidak membakar sampah dari daun atau kayu yang kering karena kondisi seperti ini akan membuat api cepat merambat dan terjadi kebakaran lahan.

Baca juga:
Fakta Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto

“Dengan kondisi kering, semakin cepat membuat angin menjadi besar dan faktor angin juga akan menyebabkan merambat ke lahan sekitar, bahkan membahayakan pemukiman masyarakat,” tutupnya.