Pixel Codejatimnow.com

Digelontor Rp250 Juta, BPBD Ponorogo Atasi Kekeringan dan Karhutla

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

 

jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo menerima dana sebesar Rp250 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dana tersebut untuk mengatasi kekeringan dan Karhutla di Bumi Reog. Terlebih dana yang bersumber dari APBD 2023 Pemkab Ponorogi sudah menipis.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, dana tersebut dapat dimanfaatkan hingga akhir tahun 2023. Ponorogo masuk dalam kategori "awas" kekeringan, yang ditetapkan berdasarkan hasil assesment dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Meskipun statusnya tidak lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, situasi ini tetap memiliki dampak signifikan pada 12 dusun di wilayah Ponorogo,” ujar Masun, Selasa (24/10/2023)

Masun menjelaskan BPBD telah melakukan upaya-upaya untuk mendapatkan pendanaan guna penanggulangan kekeringan.

Baca juga:
Banjir Bandang Terjang Selatan Bojonegoro, Jembatan Jebol dan PJU Rusak

Hal ini terutama karena anggaran di APBD Pemkab Ponorogo untuk penanggulangan kekeringan semakin menipis akibat berbagai kegiatan, seperti pengadaan air dan bahan bakar yang diperlukan dalam penanggulangan kekeringan.

“Dana sebesar Rp250 juta yang diterima dari BNPB dapat digunakan untuk berbagai keperluan operasional, seperti pengadaan air dan bahan bakar,” katanya.

Masun menyatakan bahwa dana tersebut bisa dimanfaatkan sampai akhir Desember 2023, tergantung pada kebutuhan daerah. Jika diperlukan, dana tersebut akan dihabiskan.

Baca juga:
Pasien RS Unair Kembali Dirawat Dalam Gedung, Usai Dievakuasi di Tenda Darurat

“Jadi tidak hanya kekeringan saja. Tetapi juga bisa untuk menangani Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” jelas mantan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) ini.

Masun menyebutkan, selain Ponorogo, ada 20 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Timur juga menerima dana serupa sebesar Rp250 juta dari BNPB.

“Dana tersebut diperuntukkan untuk penanganan bencana akibat kondisi hidrometeorologi, seperti kekeringan dan Karhutla,” pungkasnya.