Pixel Code jatimnow.com

Belasan Kios di Sampang Jual Pupuk Bersubsidi Melebihi HET, Petani Menjerit

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Fathor Rahman
Ilustrasi. Pupuk bersubsidi di Sampang dijual di atas HET. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Ilustrasi. Pupuk bersubsidi di Sampang dijual di atas HET. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Belasan kios pupuk bersubsidi di Kecamatan Tambelangan, Sampang diduga menjual pupuk bersubsidi dengan harga tinggi. Hal itu dinilai merugikan para petani yang membutuhkan pupuk tersebut.

Salah satu ketua kelompok tani, Jasmari mengaku pihaknya terpaksa membeli pupuk dengan harga jual di atas harga eceran tertinggi (HET). Sebab, di lingkungannya tak ada yang menjual pupuk sesuaui harga HET.

"Gak ada lagi, jadi mau tidak mau kita tetap beli dengan harga tersebut. Cukup mahal, tapi bagaimana lagi kalau tidak kita beli kita tidak bisa mendapatkan pupuk untuk bertani," tutur Jasmari, Selasa (31/10/2023).

Diketahui terdapat 12 kios di Kecamatan Tambelangan, Sampang yang diduga menjual pupuk bersubsidi dengan harga di atas HET. Misalnya, pupuk Urea dari PT Petrokimia Gresik bisa dijual dengan HET Rp112.500 di kios menjadi Rp125 ribu hingga Rp135 ribu.

Baca juga:
Pastikan Stok dan Distribusi Aman, Pj Wali Kota Malang Tinjau Kios Pupuk Bersubsidi

Hal itu juga diakui oleh salah satu pemilik kios berinisial H. Ia mengatakan, kenaikan harga tersebut sudah sesuai dengan adanya biaya tambahan yang dikeluarkan. Sehingga harga jual semakin tinggi.

Meski begitu, ia tak merinci biaya apa saja yang dibutuhkan oleh pihaknya sebagai agen penyalur pupuk.

Baca juga:
Petrokimia Gresik bareng Pupuk Indonesia Sosialisasikan Alokasi Pupuk Bersubsidi

"Ya harga tentu saja dinaikkan karena kan ada biaya lain-lain. Di kios saya untuk Urea dan Ponskha Rp130 ribu," imbuhnya.

Sementara itu, sesuai dengan Permentan No.49 Tahun 2020 tentang HET pupuk bersubsidi telah ditetapkan sebagai berikut, Urea Rp112.500 per karung, ZA Rp85.000 per karung, SP-36 Rp120.000 per karung, Ponskha Rp115.000 per karung serta Petroganik seharga Rp 32.000 per karung.