Pixel Codejatimnow.com

ITS Raih Penghargaan Bergengsi di Amerika Serikat Berkat Mobil Spektronics 23 Versi Terbaru

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : M. Zainal Arif
Tim Spektronics ITS sebagai perwakilan dari Indonesia bersama mobil Spektronics 23 dalam ajang kontes Chem E-Car di Florida, Amerika Serikat (Dok. Pribadi Bimo Bintang Aulia for jatimnow.com)
Tim Spektronics ITS sebagai perwakilan dari Indonesia bersama mobil Spektronics 23 dalam ajang kontes Chem E-Car di Florida, Amerika Serikat (Dok. Pribadi Bimo Bintang Aulia for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kabar baik datang dari salah perguruan tinggi di Surabaya. Tim mobil prototipe bertenaga reaksi kimia, Spektronics, dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil memukau dunia internasional.

Setelah mencapai final global di ajang Chem E-Car Competition di India, Tim Spektronics ITS kembali mengukir prestasi gemilang dengan meraih posisi kedua dalam Chem-E-Car Global Race Competition yang diadakan di Florida, Amerika Serikat.

Dalam kejuaraan yang melibatkan peserta dari berbagai universitas di seluruh dunia ini, ITS berhasil menempati posisi kedua, mengalahkan universitas-universitas top seperti Toronto University dan Tsinghua University.

Prestasi ini membuat Bimo Bintang Aulia, Wiji Dharma Aditiya, Achmad Fadjar Maulana Firdaus, dan Dheas Pinda Prayoga yang tergabung dalam tim Spektronics menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam kejuaraan bergengsi ini yang mampu mengukir prestasi gemilang.

Namun untuk meraih prestasi ini, tim Spektronics harus melewati beberapa tahapan saat mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineers (AIChE).

Semua peserta termasuk tim Spektronics harus melewati seleksi di tahap Chem-E-Car Regional Competition di berbagai wilayah, dan menjalani sesi safety and inspection sehari sebelum balapan untuk memastikan mobil mereka dalam kondisi optimal.

Kepala Tim Spektronics ITS, Bimo Bintang Aulia mengatakan, pihaknya membawa mobil Spektronics 23 versi terbaru untuk berlaga. Mobil ini mengandalkan reaksi tekanan udara dari dekomposisi hidrogen peroksida (H2O2) dengan katalis ferri klorida (FECl3) sebagai sumber tenaga.

Baca juga:
Ketika 4 Kampus di Jatim Serukan Pilpres 2024 Cacat Demokrasi

"Tekanan udara ini diarahkan melalui sistem pneumatic untuk menggerakkan mobil," ujar Bimo, sapaan akrabnya kepada jatimnow.com, Selasa (7/11/2023).

"Selain meningkatkan performa, mobil ini dilengkapi dengan teknologi terintegrasi seperti fitur solenoid valve yang dikendalikan otomatis menggunakan arduino nano, sehingga meningkatkan efisiensi mobil hingga 50 persen dibandingkan versi sebelumnya," imbuhnya.

Dalam tantangan kompetisi, mobil Spektronics 23 harus menempuh jarak sejauh 25 meter dengan keakuratan dalam menghentikan kendaraan sedekat mungkin dari garis finis.

Baca juga:
2 Universitas Rusia Buka Kantor Representatif di ITS Surabaya, Ini Tujuannya

Tim Spektronics berhasil mencapai akurasi yang luar biasa dengan selisih hanya 0,112 meter dari juara pertama, Auburn University, Amerika Serikat.

Meski begitu, diakui Bimo, bahwa Tim Spektronics ITS mengalami beberapa kendala termasuk kendala logistik dalam pengiriman mobil melalui pesawat yang menyebabkan beberapa bagian mobil harus direparasi.

Namun hal itu dapat mereka atasi dengan baik di lokasi kompetisi, persiapan matang sejak Juni lalu menjadi kunci kesuksesan mereka.