jatimnow.com - Calon presiden (Capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto mengunjungi Pondok Pesantren Sunan Drajat, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan, Sabtu (11/11/2023)
Menteri Pertahanan (Menhan) RI ini tiba di Lamongan pada pukul 13:37 WIB, melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat selepas dari giat sebelumnya di Ponpes Tebuireng, Jombang.
Seusai landing di lapangan desa setempat, Prabowo terlebih dahulu menyapa ribuan santri sebelum kemudian bertolak menuju kediaman (ndalem) pengasuh Ponpes Sunan Drajat, KH. Abdul Ghofur.
Kedatangan Prabowo disambut antusias ribuan santri dan keluarga besar Ponpes Sunan Drajat Lamongan.
Banyak yang diulas Prabowo dalam pidatonya, terutama konsep hilirisasi yang sempat digaungkan Presiden Jokowi Dodo. Prabowo menyebut rakyat Indonesia patut bersyukur karena tercipta dengan segudang karunia dan kekayaan yang luar biasa.
Baca juga:
Kakek Presiden RI Prabowo Diusulkan jadi Pahlawan Nasional
"Sekarang masalahnya adalah bagaimana kita pandai menjaga dan mengelola kekayaan tersebut. Apabila kita pandai mengelola apa yang sudah dirintis Pak Joko Widodo kita lanjutkan, tambah, perbaiki insya Allah masa depan saudara-saudara anak-anakku sekalian masa depan adalah sangat baik dan sangat gemilang," ungkap Prabowo di hadapan keluarga besar Ponpes Dunan Drajat Lamongan, Sabtu (11/11/2023).
Ia menegaskan bakal melanjutkan kinerja dan kebijakan yang telah dibuat presiden Jokowi Dodo. Ditambahkanya bila regulasi perdagangan bahan kekayaan lokal bakal diperketat.
"Kekayaan kita sudah menjadi kebijaksanaan dari pemerintah dari presiden Joko Widodo tetap saya teruskan kita tidak akan izinkan bahan bahan kita kekayaan kita tidak akan kita izinkan dijual murah ke bangsa bangsa asing," lanjutnya.
Baca juga:
Jika Menang Pilbup Jember, Gus Fawait Tiru Jejak Prabowo Rangkul Semua Kalangan
Sembari menjelaskan perihal hilirisasi, Prabowo juga menyentil soal besaran upah pekerja yang dirasa belum berata.
"Ini adalah kebijakan yang diberi nama hilirisasi dinama semua bahan dan kekayaan harus diolah di bumi indonesia, pabriknya harus di Indonesia karyawan harus orang-orang indonesia gajinya nggak boleh UMR-UMR itu perjuangan saya bersama tim saya karena itulah pak Kyai Ghofur selalu di belakang saya selalu mendukung saya dan mendukung saya," bebernya.