Pixel Codejatimnow.com

World Children's Day, Orang Tua Sudah Tahu Hak-hak Anak?

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahaddiini HM
Didi Dyan (kerudung merah) praktisi anak Sidoarjo (Foto: Didi for jatimnow.com)
Didi Dyan (kerudung merah) praktisi anak Sidoarjo (Foto: Didi for jatimnow.com)

jatimnow.com - Didi Dyan, praktisi anak di Sidoarjo menyampaikan Hari Anak Sedunia 2023 diperingati setiap 20 November sebagai pemahaman, penyampaian juga perjuangan kepada khalayak atas kesetaraan hak anak.

Didi Dyan menjabarkan macam-macam hak anak yang harus diperjuangkan. Antara lain hak kesetaraan untuk anak, tidak ada perbedaan gender, tidak ada perbedaan tingkat sosial ekonomi, tidak ada pembulian di segala tempat atau situasi baik dari intern atau ekstern.

Anggota Forum Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Jawa Timur ini melanjutkan, semua anak berhak mendapat sikap yang baik, cinta dan kasih sayang seutuhnya kebahagiaan, kehidupan layak, perlakuan dan kesempatan untuk merdeka, bergerak, berkreasi, berkarya dan ber bahagia yang sama.

"Serta harus mendapat gizi yang mencukupi demi mencegah stunting," kata Didi, Senin (20/11/2023).

Selain itu ia juga mengungkap 2 faktor penyenan kekerasan pada anak masih marak.

"Untuk kasus kekerasan pada anak diperlukan dua faktor pendukung dalam menyelesaikannya. Pertama faktor intern keluarga dan kedua adalah faktor ekstern lingkungan luar selain keluarga," terangnya.

Baca juga:
Kids Take Over: Membuka Ruang Partisipasi Berarti bagi Anak dan Remaja

Menurut penjelasan Didi, faktor intern keluarga adalah dengan adanya keterbukaan antara orang tua dan anak, cinta kasih dan kepedulian yang tinggi untuk saling memahami di dalam keluarga.

"Salah satunya mengurangi kemarahan dan emosi bila melihat kekurangan atau kesalahan pada anak-anak, wajib bertanya dahulu, melihat sebab dan akibat, serta menyelesaikannya dengan damai," ungkapnya.

Kekerasan bisa dicegah atau dikurangi dengan saling menjaga sikap, saling respect, perhatian juga menjaga adab dan budaya, hubungan yang baik, tidak berkata kasar, tidak egois dalam berpendapat.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 2 dan 3 Miris! Hati-hati ya Lur

"Juga saling memaafkan dan bisa diajak bekerja sama dengan baik di lingkungan luar keluarga," tegas anggota Yayasan Kesejateraan Anak Indonesia (YKAI) Jawa Timur ini.