Pixel Code jatimnow.com

ISNU Kabupaten Kediri: Jangan Sampai Santri Tertinggal Perkembangan Dunia Digital

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Yanuar Dedy
Seminar 'Jihad Santri dalam Era Transformasi Digital' ISNU Kabupaten Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Seminar 'Jihad Santri dalam Era Transformasi Digital' ISNU Kabupaten Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Kabupaten Kediri menggelar seminar 'Jihad Santri dalam Era Transformasi Digital', Sabtu (25/11/2023). ISNU tak ingin santri tertinggal dalam perkembangan dunia digital yang pesat ini.

Dalam seminar tersebut ISNU menghadirkan Gus Ahmad Kafabihi dari Pondok Pesantren Lirboyo dan Ning Nabila dari Al-Amin Ngasinan, Kota Kediri yang saat ini memang tengah digandrungi anak-anak muda karena gaya dakwahnya yang ringan dan santai.

Ketua PC. ISNU Kabupaten Kediri Sholihuddin mengatakan, santri sudah seharusnya tidak hanya berfokus pada pembelajaran kitab kuning dan menghafal. Melalui seminar tersebut ia ingin para santri lebih melek dengan perkembangan digital dan memanfaatkannya secara positif.

"Santri itu tidak serta merta mengurus kitab kuning, menghafal, tapi juga harus melek dengan digital. Ini tentu menjadi hal baru dan harus terus kita sosialisasikan bahwa kemajuan teknologi sudah sangat besar. Jangan sampai santri tertinggal dengan keadaan seperti ini," kata Ketua PC. ISNU Kabupaten Kediri Sholihuddin.

Perkembangan teknologi, lanjut Sholihuddin juga sudah seharusnya dimanfaatkan dalam pembelajaran para santri di pondok pesantren. Mengingat saat ini sudah banyak kitab yang bisa diakses secara digital, seperti e-book dan Pdf.

"Sekarang kita lihat banyak kitab kuning yang itu sudah berupa e-book dan pdf, itu harus dikaji di sana dan artinya tidak hanya satu kitab (banyak kitab lain). Dan jika santri dikenalkan dengan dunia digital saya meyakini ada berbagai literatur dan ini bisa memperkaya pengetahuan santri," jelasnya.

Baca juga:
Pesan Ketua ISNU Jatim: Lompati Peradaban Dunia Dimulai dari Kelompok Kreatif

Tentu menurut Sholihuddin, mereka juga harus dikenalkan dampak buruknya agar penggunaan teknologi oleh santri bisa dikontrol dan tetap positif.

"Tentu kalau ini tidak dikontrol akan kemana-mana. Misalnya bidang umum, politik misalnya kalau kita mencari referensi di ChatGPT mudah ya, tapi kalau bidang keagamaan itu kadang kalau kita tidak saring akan jadi masalah tersendiri. Itu salah satu dampak adanya digitalisasi," tutupnya.

Selain seminar yang dihadiri oleh IPPNU dan anggota ISNU, dalam rangkaian Hari Santri Nasional 2023 PCNU Kabupaten Kediri ini ISNU juga menggelar pelatihan public speaking dan kompetisi esai.

Baca juga:
ISNU Tulungagung Gelar Pemeriksaan Kanker Serviks Gratis

Menurut Ketua PCNU Kabupaten Kediri KH. Muhammad Ma'mun, terobosan ini menarik untuk upgrade ilmu dan memunculkan potensi-potensi yang ada pada mereka.

"Ada semacam cita-cita dari NU bagaimana kita upgrading keilmiahan, ini tidak mudah. Artinya secara akademik kita sudah lakukan di sekolah-sekolahan, tapi bagaimana menggali potensi sehingga potensi ini mencuat perlu terobosan-terobosan seperti ini," tandas KH. Muhammad Ma'mun.

Ketum PSI Kaesang: Khofifah-Emil lanjutkan
Jatim Memilih, Politik

Ketum PSI Kaesang: Khofifah-Emil lanjutkan

"Untuk seluruh warga Jawa Timur, jangan lupa tanggal 27 November nanti coblos nomor 2, Ibu Khofifah dengan Mas Emil Dardak," ucap Kaesang.