Pixel Code jatimnow.com

Harga Cabai Rawit di Trenggalek Tembus Rp75 Ribu

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Salah seorang pedagang cabai di pasar basah Trenggalek. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Salah seorang pedagang cabai di pasar basah Trenggalek. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sejak sebulan terakhir harga cabai rawit di pasar basah Trenggalek mengalami kenaikan menembus Rp 96 ribu per kilogram. Belum diketahui pasti penyebab kenaikan harga cabai rawit ini.

Para pedagang mengaku harganya sudah mahal dari tengkulak. Salah seornag pedagang, Siti Fatimah menyebut harga cabai rawit ini terus berubah setaip hari.

Kenaikan harga terjadi setiap hari mulai Rp6 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram. Dari harga normal yakni Rp40 ribu per Kg, saat ini harga cabai rawit tembus di angka Rp 75 ribu per Kg.

"Harga saat ini sudah hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan harga normalnya," ujarnya, Selasa (28/11/2023).

Dia mengaku mengambil cabai rawit dari tengkulak dengan harga yang sudah tinggi. Kenaikan harga tersebut membuat pelangganya mengurangi pembelian cabai rawit. Beberapa pelangganya juga lebih memilih untuk beralih ke cabai kering yang harganya cukup stabil.

Baca juga:
2 Upaya Pemkot Mojokerto Kendalikan Harga Cabai

"Ya tentu ada pengurangan. Pembeli lebih banyak beralih ke harga cabai kering dengan harga Rp80 ribu per Kg," tuturnya.

Nur Mahmudah, salah seorang pembeli mengeluhkan kenaikan harga cabai rawit ini. Penjual bakso ini mengaku membutuhkan minimal 5 kilogram cabai rawit setiap hari untuk membuat sambal.

Untuk sementara, Nur memilih beralih ke cabai kering. Harganya yang relatif stabil membuat Nur menggunakan cabai kering dalam membuat sambal.

Baca juga:
Harga Cabai Rawit Naik, Capai Rp72 Ribu Per Kg di Pasar Larangan Sidoarjo

"Harga cabai rawit sedang tidak bersahabat saat ini," pungkasnya.