Pixel Codejatimnow.com

Dampak Jembatan Putus Diterjang Banjir Bandang, Warga Ngasem Bojonegoro Tempuh 3 Kilometer

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Misbahul Munir
Warga Desa Butoh Kecamatan Ngasem Parjianto saat menunjukkan lokasi putusnya Jembatan Tidu. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Warga Desa Butoh Kecamatan Ngasem Parjianto saat menunjukkan lokasi putusnya Jembatan Tidu. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebuah jembatan di Desa Butoh Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro terputus dan hanyut usai diterjang banjir bandang pada Jumat (1/12/2023) sore.

Putusnya jembatan penghubung antara Dusun Ngembul dan Dusun Krajan itu membuat aktivitas perekonomian warga terganggu karena harus menempun jalan memutar sejauh 3 kilometer.

Salah satu warga setempat Parjianto mengatakan peristiwa putusnya jembatan kayu sepanjang 45 meter itu disebabkan diterjang banjir bandang kiriman dari kawasan hutan.

"Kemarin sore Jumat legi sekitar jam 16.00, saat itu hujan deras terus sungai tidu meluap karena kiriman air dari kawasan hutan," ujar Parjianto, saat dijumpai di lokasi Sabtu (2/12/2023).

Baca juga:
Banjir Bandang Terjang Selatan Bojonegoro, Jembatan Jebol dan PJU Rusak

Akibat putusnya jembatan itu aktifitas perekonomian warga menjadi terganggu. Selain itu ratusan warga di RT 10 Desa Butoh menjadi terisolir dan harus memutar sejauh 3 kilometer untuk beraktivitas.

"Jembatan ini sangat penting bagi akses perekonomian warga, ini jalan yang biasa dilalui untuk bekerja di sawah, selain itu jembatan ini juga digunakan jalan untuk warga di RT 10 dan jalan menuju pemakaman desa," sambungnya.

Baca juga:
Bantuan untuk Korban Banjir Dringu Probolinggo Terus Mengalir

Parjianto menjelaskan bahwa jembatan itu dibangun warga setempat dengan swadaya gotong-royong pada tahun 2017 yang lalu.

"Harapannya pemerintah dapat mengupayakan untuk segera memperbaiki jembatan ini, agar bisa dilewati seperti sedia kala," pungkasnya.