Pixel Codejatimnow.com

Manfaatkan Limbah, Warga Banjarkemantren Sidoarjo Produksi Mebel Enzonecraft

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Ruang produksi mebel Enzonecraft. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Ruang produksi mebel Enzonecraft. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Banyak cara dilakukan untuk mengolah limbah menjadi barang bernilai tinggi. Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Banjarkemantren, mereka memproduksi set meja kursi dari limbah perusahaan sekitar tempat tinggal dan diberi merek Enzonecraft.

Manager Operasional Enzonecraft, Wahyu Eko Yulianto (33) warga Dusun Jambe Desa Banjarkemantren menjelaskan, awal mula produksi mebel set meja kursi yang dilakukan warga sekitar.

"Produksi ini ada sejak tahun 2020. Awalnya, terinspirasi dari banyaknya limbah perusahaan di sekitar Desa Banjarkemantren, yaitu berupa kemasan bekas kaleng cat dan kemasan bekas obat (duplek). Kami mengolah kembali limbah tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan value dari bahan recyecle dan dapat memberdayakan warga sekitar baik, berupa keterampilan, kreatifitas dan tambahan pemasukan dari aktivitas ekonomi kolektif," tuturnya secara langsung kepada jatimnow.com, Minggu (3/12/2023).

Wahyu melanjutkan, ide produksi mereka dapatkan dari media sosial dan hasil rembug pemuda dan warga Banjarkemantren.

"Pertama dari banyak ide kreatif yang berseliweran di media sosial tentang pemanfaatan barang bekas. Yang ke dua, berangkat dari rembug pemuda beserta warga di Sanggar Belajar Kabut Malam, mengenai banyaknya pemuda pengangguran di desa," tuturnya.

Bersama Mas Nanang Setyawan (43) warga dusun Jambe Banjarkemantren, Wahyu Eko menginisiasi untuk menciptakan sebuah kerja kolektif yang melibatkan warga desa, terutama bagi pemuda agar mampu mandiri.

Kini pekerja Enzonecraft Desa Banjarkemantren berjumlah 8 orang, dengan kemampuan produksi hingga 5 set terdiri dari meja dan kursi di setiap harinya dikerjakan di Sanggar Belajar Masyarakat Lumbung Sekar Pluralisme Komunitas Kabut Malam RT 02 RW 02 Dusun Jambe Banjarkemantren Kabupaten Sidoarjo.

"Kalau meja dan kursi bisa 5 set. Tiap set berisi 2 kursi dan 1 meja. Kalau kursi saja bijian biasa sampe 30 biji," ucap Wahyu.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan set meja dan kursi Enzonecraft buatan warga Banjarkemantren, antara lain limbah bekas kemasan kaleng cat dan bekas kemasan obat (duplek) yang didapat dari pengepul barang bekas sekitar desa Banjarkemantren, spon, kulit sintetis, cat besi, kaca, kaki sofa stenlis, triplek, banner dan stiker.

Wahyu menyampaikan, set meja dan kursi Enzonecraft, produksi warga Banjarkemantren ini dibuat melalui beberapa tahapan.

Baca juga:
26 Warga Penerima Manfaat di Kabupaten Madiun Terima Gerobak Usaha Gratis

"Pertama, menyiapkan bahan utama yaitu kaleng cat atau bekas tong obat (duplek) sesuai pemesan. Setelah tahap seleksi dan pembersihan bahan. Kedua, pemasangan spoon dibungkus kulit sintesis (Cci) menggunakan staples tembak," ujarnya.

"Untuk dudukannya, dipasangkan banner atau stiker dengan perekat di permukaan kaleng atau duplek. Yang terakhir finishing dan packing dan siap kirim," kata dia.

Kini Enzonecraft set produk meja dan kursi produksi warga Banjarkemantren menjangkau hingga luar pulau Jawa.

"Alhamdulillah, pembeli tidak hanya orang Sidoarjo aja, sekarang lebih bervariasi. Ada yang dari luar Sidoarjo, sekitar Jawa Timur hingga luar Provinsi Jawa Timur. Bahkan menjangkau luar Pulau Jawa, ada perorangan juga perusahaan," terang Wahyu.

Enzonecraft yang dipasarkan melalui media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook maupun lewat gogle dengan hastag kursi tong ini memiliki omzet hingga Rp30 juta per bulan.

Satu set meja kursi ini dibandrol dengan harga Rp350 ribu. Ada pula produk yang dijual per buah, yaitu seharga Rp75 ribu dan meja dengan harga Rp200 ribu.

Baca juga:
Warga Binaan Rutan Gresik Bisa Produksi Celana Tactical hingga Baju Chef, usai Ikuti Pelatihan Konveksi

Melalui Wahyu, warga Banjarkemantren berharap dengan adanya produksi Enzonecraft dapat memberdayakan warga sekitar.

"Pastinya kami berharap dengan adanya produk Enzonecraft buatan warga Banjarkemantren dari barang limbah perusahaan sekitar ini dapat turut membuka peluang lapangan kerja dari Desa Banjarkemantren serta menyerap tenaga kerja dari warga sekitaran," ucap Wahyu.

Produk ini juga dapat menjadi inspirasi bagi warga lain untuk meningkatkan nilai dari barang bekas menjadi barang kreatif yang mempunyai manfaat beserta harga.

"Selain itu, juga ikut merawat lingkungan dengan proses recycle, " tutup Wahyu, Founder Komunitas Kabut Malam Banjarkemantren ini.