Pixel Code jatimnow.com

Awal Musim Hujan, Kerugian Akibat Bencana di Lamongan Tembus Rp610 Juta

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Salah satu bangunan milik warga di Lamongan yang terhempas hujan angin. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Salah satu bangunan milik warga di Lamongan yang terhempas hujan angin. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Meski baru memasuki awal musim hujan, kerugian material imbas bencana alam di Kabupaten Lamongan ternyata cukup besar.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, kerugian material diakibatkan bancana alam pada bulan November 2023 itu tembus hingga setengah miliar lebih.

Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto menyebut kerugian material tercatat dari 4 kejadian bencana yang terjadi di Kecamatan kota Lamongan, Maduran, Babat, Sukodadi.

Kejadian pertama tercatat di Desa Karunagan, Kecamatan Maduran, pada Minggu (5/11/2023) sebuah rumah roboh akibat hujan lebat dengan kerugian Rp5 juta.

Kemudian, di Kelurahan/Kecamatan Babat pada Rabu (15/11/2023) hujan angin mengakibatkan rumah rusak berat kerugian mencapai Rp20 juta.

Adapun kejadian hujan disertai puting beliung pada Minggu (26/11/2023) di Kecamatan Sukodadi yang menimpa 4 desa antara lain Desa Baturono, Balungtawun, Gedangan dan Desa Banjarejo, kerugian tembus hingga Rp500 juta.

Di hari yang sama, puting beliung juga menyapu Desa Kebet, Kecamatan/Kota Lamongan mengakibatkan 26 rumah rusak hingga mengalami kerugian mencapai Rp83.5 juta.

Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya

Bila ditotal kerugian secara keseluruhan, kerugian bencana alam pada awal musim hujan 2023 ini mencapai Rp610.500.000.

"Tercatat 4 kejadian tersebut terjadi pada bulan November atau memasuki awal musim penghujan," ungkap Joko, Kamis (7/12/2023).

Ditambahkan Joko, jumlah kerugian imbas bencana alam bisa lebih besar mengingat 1 kejadian di Desa Sukorejo dan Badurame Kecamatan Turi belum dapat taksirab kerugianya.

"Kejadian pada Kamis (30/11/2023) di Kecamatan Turi yang membuat 51 rumah warga rusak belum bisa dihitung," katanya.

Baca juga:
Hujan Angin Terjang Lamongan, Rumah hingga Pasar Rusak

Sementara itu, BPBD mulai mepersiapkan diri menyambut bencana hidrometeorologi 2023/2024 yang diprediksi terjadi pada Desember 2023 dan Januari 2024 mendatang.

"Kita mulai menyiapkan alat dan personil, besok Jumat (8/12/2023) juga akan ada apel kesiapsiagaam bencana dari BPBD bersama stakeholder terkait," bebernya.