jatimnow.com - Siapa yang tak kenal kuliner kekinian seblak. Makanan asal Bandung ini digandrungi segala lapisan masyarakat di berbagai wilayah, tak terkecuali di Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Di tangan Yunus Syaifudin (35), warga Karangjati Pandaan, pemilik seblak prasmanan Si Amang yang berlokasi di seberang SMAN 1 Pandaan, ia sulap menjadi menu jajanan yang digandrungi oleh warga Pandaan. Hal ini karena keberhasilannya menciptakan bumbu khas seblak tanpa minyak.
"Si Amang ini, buka 23 Desember 2022, mau setahun. Awal mula memilih seblak di Pandaan, karena (kompetitor) sedikit, juga memang dari lama di Jakarta, terus cari-cari seblak, kurang cocok, jadi buatlah seblak ini, " tuturnya secara langsung kepada jatimnow.com, Selasa malam (12/12/2023).
"Dikonsep prasmanan agar pembeli dapat memilih sesuai selera dan berhasil menjadikan kami selalu ramai pembeli," imbuhnya.
Yunus melanjutkan, sepulangnya merantau, ia menciptakan resep seblak khas yang ternyata digemari banyak orang.
"Waktu sampai Pandaan, dari 10 tahun merantau di Jakarta, iseng-iseng buat sendiri, trial error delapan bulan sampai kita mau tutup. Akhirnya dapat konsep prasmananan itu, alhamdulillah bertahan dan makin ramai sampai sekarang," ungkapnya.
Menurut penuturan Yunus, Seblak si Amang memiliki ciri khas tersendiri,
"Mangkoknya besar sebagai ciri khas, rasanya ada pilihan original dan asam manis, kencurnya tidak terlalu kencur banget, disesuaikan dengan lidah Pandaan, juga yang paling khas adalah kuahnya yang berbumbu tidak bening dan tidak oily," tambahnya.
Harga per buah topping seblak prasmanan si Amang dibandrol mulai harga Rp1 ribu hingga Rp5 ribu.
Dengan harga terjangkau, dalam sehari mampu menjual 200 porsi di hari biasa, dan 250 porsi saat weekend dan hari Senin.
Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Dengan dibantu empat pegawainya, seblak prasmanan si Amang mampu meraup omzet jutaan setiap harinya.
"Omzet per hari rata-rata Rp1 juta sampai Rp2,5 juta di hari biasa, kalau weekend dan Senin bisa mencapai Rp3,6 juta," tutur Yunus.
Dibanding akhir pekan, hari Senin adalah hari teramai larisnya penjualan karena lokasi kedai seblak prasmanan Si Amang berseberangan dengan SMA Negeri 1 Pandaan.
"Senin paling ramai, beda 20 persen dari hari biasa, selalu ramai. Senin malah ramai karena jam sekolah panjang. Selain itu juga harga yang masih dijangkau anak sekolahan," tambahnya.
Meski harga cabai dirasa naik saat ini, Yunus mempunyai strategi pemasaran sendiri agar tetap memanjakan pembeli.
Baca juga:
Latiao Berbahaya! Disperindag Lamongan Imbau Warga Waspada Konsumsi Jajan Impor
"Kalau harga cabai mencapai naik, seperti sekarang ini kan hampir Rp.100 ribu per kilogram, kita siasati dengan mengurangi laba agar harga seblak tetap tidak ikut naik, namun kita batasi dengan maksimal level 4 tingkat kepedasan seblak, level teratas kita stop dulu," pungkasnya.
Dengan menggunakan tiga macam cabai pada bumbu seblaknya, yaitu cabai rawit, rawit keriting dan cabai bubuk khusus premium, Yunus membocorkan sedikit tips rahasia seblak prasmanan Si Amang miliknya.
"Untuk buat kuah seblak, perbandingan antara bumbu harus seimbang, cara masaknya juga. Siapkan bumbu sudah matang, supaya cepat karena untuk antisipasi antrian pembeli agar tidak menunggu lama. Seperti disini, kita gunakan enam kompor dan menggunakan panci saat memasak, agar efisien waktu, tenaga dan tempat," terangnya.
"Kemudian saat memasak langsung, antara air, bumbu termasuk bumbu kering dan isinya dimasukkan semua, terakhir telur, agar cepat untuk dinikmati pembeli. Bahan kerupuk juga sekaligus supaya lebih cepat lumer juga meresap. Jangan lupa tambahkan air kaldu ayam agar kuah seblak semakin gurih," tutupnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-64125-si-amang-seblak-prasmanan-tanpa-minyak-beromzet-rp36-juta-sehari