Pixel Codejatimnow.com

Inspektorat Pemkab Jember Rilis Film Silence, Ini Sinopsisnya

Editor : Zaki Zubaidi  
Pemutaran film pendek ‘Silence’ di bioskop Kota Cinema Mall Jember. (Foto: Humas Pemkab Jember)
Pemutaran film pendek ‘Silence’ di bioskop Kota Cinema Mall Jember. (Foto: Humas Pemkab Jember)

jatimnow.com - Inspektorat Pemerintah Kabupaten Jember merilis film pendek ‘Silence’ di bioskop Kota Cinema Mall pada Rabu 13 Desember 2023 lalu.

Film diproduseri langsung oleh Kepala Inspektorat Jember, Ratno Cahyo Sembodo. Silence menceritakan proses penerimaan siswa-siswi baru di sekolah favorit SMA Nusantara yang menuai polemik di tengah masyarakat.

Tokoh Drajat yang hendak menyekolahkan anaknya di sekolah favorit tersebut dihadapkan pada situasi yang rumit.

Ia harus memilih satu di antara dua pilihan, yakni pertama menuruti kemauan yang tinggi dari anaknya yang bernama Septi untuk masuk ke sekolah tersebut dengan ‘membeli bangku’ atau kedua, membujuk Septi agar mau melanjutkan pendidikannya di sekolah lain saja.

Tangan kanan kepala sekolah yang bernama Salam semula menawarkan harga bangku sebesar Rp5 juta kepada Drajat. Namun akhirnya menaikkan harga bangku sebesar Rp8,5 juta akibat lamanya keputusan dari Drajat.

Drajat merasa keberatan dengan harga tersebut, yang menurutnya sangat mahal bagi dirinya yang hanya seorang lurah. Kendati demikian, Salam bergeming. Salam justru mengancam secara halus, apabila tidak mau, maka bangku akan diberikan kepada calon murid lainnya.

Drajat yang tak sampai hati, apabila tidak menuruti kemauan yang tinggi dari anaknya untuk bisa bersekolah di SMA Nusantara tersebut, akhirnya mengiyakan pungutan liar (pungli) dan membeli bangku yang ditawarkan Salam.

Aksi pungli pun menular, Drajat seorang lurah yang semula bersikap bersih dalam kepemimpinannya, mulai memberlakukan pungli juga di Kelurahan Sumberwaras, untuk mempercepat berbagai macam urusan warganya.

Baca juga:
HBI ke-74 jadi Momen Kemenkumham Jatim Berbagi dengan Warga Jember

Aksi ‘jual bangku’ yang dilakukan Salam tercium oleh awak media massa, dan kemudian diberitakan. Akibatnya, SMA Nusantara itu pun didatangi Tim Saber Pungli, kepala sekolah dan Salam selaku eksekutor pungli di sekolah favorit itu pun digelandang tim saber pungli.

Hal yang sama juga dialami Drajat, lurah yang juga melakukan pungli di Kelurahan Sumberwaras. Tim saber pungli juga menangkap Drajat akibat perilaku punglinya.

Ratno Cahyo Sembodo menyampaikan, film pendek ini merupakan sosialisasi dari Tim Saber Pungli untuk mengajak masyarakat agar berani bersuara, melaporkan segala bentuk pungli yang terjadi.

“Jika mendapati pungli, laporkan ke kami, jangan diam!,” pinta Ratno, dalam siaran pers.

Baca juga:
Pemkab Jember Gelar Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Ini Daftar Pemenangnya

Pada pemutaran perdana film Silence ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, juga Wakil Bupati Jember KH. Muh. Balya Firjaun Barlaman.

Selanjutnya film ini akan diputar seluruh desa, kelurahan, Kecamatan se-Kabupaten Jember.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menilai film Silence ini efektif untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak memaklumkan budaya pungli.

“Tentunya film pendek ini juga cukup mengingatkan kita, menyentak diri kita juga. Kalau kita melakukan sesuatu, tentunya lewat film ini, kita bisa merasakan,” kata Bupati Hendy.