Pixel Codejatimnow.com

Samator Indo Gas Perluas Jaringan Kalahkan Perusahaan Multinasional

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Haryo Agus
PT Samator Indo Gas Tbk, saat public expose di Surabaya. (Haryo Agus/jatimnow.com)
PT Samator Indo Gas Tbk, saat public expose di Surabaya. (Haryo Agus/jatimnow.com)

jatimnow.com - Produsen gas PT Samator Indo Gas Tbk, terus berkomitmen meningkatkan potensi penjualan di pasar domestik maupun global.

Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk, Rachmat Harsono mengatakan, pemerintah tengah gencar mencanangkan program hilirisasi industri, terutama hilirisasi Minerba. Peluang ini lebih besar dibandingkan dengan ekonomi global. Hal itu membuat Indonesia menjadi lahan bagi para investor untuk masuk ke Indonesia.

"Mangkanya semua investasi mulai dari Tiongkok, mulai dari Amerika semua itu berlomba-lomba masuk Indonesia. Jadi indonesia ini menjadi kayak nona muda yang cantik lah," kata Rachmat, Jumat (15/12/2023).

Rachmat mengatakan, perusahaan domestik harus bisa menjadi market leader di tengah maraknya perusahaan multinasional yang masuk ke Indonesia.

"Tentunya kita melihat opportunity yang ada, jangan sampai opportunity ini kita kalah sama multinasional yg lain.Tentunya penting perusahaan domestik ini terus menjadi market leader," tambahnya.

Baca juga:
Optimisme Konsumen Kota Malang Terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat pada Februari

Sebagai pemegang pangsa pasar tertinggi di sektor gas dengan 40 persen market share, PT Samator Indo Gas Tbk akan terus memperkuat pasar domestik agar tidak tertinggal dengan perusahaan multinasional.

Rachmat menjelaskan, berdasarkan data per 30 September 2023 kondisi keuangan dari PT Samator Indo Gas Tbk menunjukkan kenaikan signifikan. Sepanjang tahun 2023 perusahaan telah membukukan penjualan sebesar Rp2,067 triliun. Angka ini naik 8,7 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca juga:
Strategi Transformasi dan Efisiensi Bawa Dirut TTL Raih CEO of The Year 2023

Total penjualan tersebut ditopang oleh 5 sektor pasar, seperti retail, medis, consumer goods, infrastruktur dan manufaktur.

"Jadi tentunya kita harus grow dari market share. Meskipun kita mempunyai jaringan paling luas, mulai dari Aceh hingga Ternate, kita akan menambah jaringan sampai ke Papua. Karena kalau hilirisasi itu tidak cuma di Jawa aja otomatis diluar Jawa juga," tandasnya.