Pixel Codejatimnow.com

Akhir Tahun 2023, PAD RSUD Gambiran Kota Kediri Tembus Rp150 Miliar

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri Aditya Bagus Djatmiko. (Foto : Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri Aditya Bagus Djatmiko. (Foto : Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pendapatan Asli Daerah (PAD) RSUD Gambiran Kota Kediri tembus Rp150 miliar. Angka tersebut melampaui target yang dibebankan pemerintah di tahun 2023 ini.

Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri Aditya Bagus Djatmiko mengatakan, di tahun 2023 Pemerintah Kota Kediri membebani mereka dengan target PAD Rp121 miliar. Per hari ini, pendapatan rumah sakit di jalan Kapten Tendean, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren itu mencapai Rp150 miliar.

"Target dari pemkot (Kediri) itu memang kami ditargetkan di angka Rp121 miliar, untuk pencapaiannya Alhamdulillah per hari ini sudah di angka sekitar 150 miliar," kata Aditya Bagus, Kamis (28/12/2023).

Seperti diketahui, selain warga Kota Kediri RSUD Gambiran merupakan rumah sakit jujukan dari sejumlah daerah di sekitarnya. Ada Kabupaten Kediri, Tulungagung, Blitar dan Nganjuk. Mereka juga memiliki Pelayanan Eksekutif Homecare (PEH) Gambiran yang bisa menjangkau pasien dimana pun.

Aditya Bagus cukup bersyukur dengan capaian ini. Selain program unggulan dan dokter-dokter spesialis yang tersedia lengkap, mutu layanan juga turut menjadi pendongkrak capaian PAD ini.

Baca juga:
Kota Kediri Catat Inflasi Terendah di Jatim, Beras-Telur Ayam jadi Penghambat

“Kami besyukur karena bisa menyelesaikan tahun 2023 ini dengan hasil yang memuaskan. Tentu ada banyak faktor (pendongkrak PAD), salah satunya adalah bagaimana temen-temen semuanya, terutama yang di depan berupaya untuk memahami kebutuhan pasien, memahami bahwa ya yang menghidupi rumah sakit ya pasien. Jadi tidak boleh ada pikiran karena mungkin PNS, ASN terus sak karepe dewe (seenaknya), nggak,” jelasnya.

Namun, di sisi lain, Aditya Bagus masih belum puas dengan hasil ini. Survey kepuasan masyarakat di angka 80-85 persen juga dirasa masih kurang. Menurutnya, masih banyak hal lain yang harus terus ditingkatkan. Selain program, tahun depan pihaknya merencanakan program pelatihan secara menyeluruh untuk kembali meningkatkan mutu layanan.

Baca juga:
Telisik Peradaban Tionghoa di Kediri, PASAK Jelajahi Kawasan Pecinan

“Masih banyak hal lain yang harus ditingkatkan, pelayanan, budaya kerja, dan etos kerja yang harus kami tingkatkan lagi. Kalau dari survei terakhir memang ada peningkatan tapi kami belum puas. Karena sebetulnya survey itu mungkin hanya sekilas. Secara umum pada prinsipinya sudah ada peningkatan kepuasan dari pasien ada di angka kisaran 80-85 tapi target kami 90 persen,” tandasnya.