Pixel Codejatimnow.com

Kuota KUR Bank Jatim Meningkat Pesat, Bantu UMKM Naik Kelas

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Sosialisasi Kebijakan Penyaluran KUR Tahun 2024 dan Evaluasi Penyaluran KUR Tahun 2023. (Foto: Bank Jatim)
Sosialisasi Kebijakan Penyaluran KUR Tahun 2024 dan Evaluasi Penyaluran KUR Tahun 2023. (Foto: Bank Jatim)

jatimnow.com - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) kepada pelaku UMKM terus menunjukkan performa yang positif dari tahun ke tahun. 

Hal itu disampaikan oleh Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R. Arief Wicaksono dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Penyaluran KUR Tahun 2024 dan Evaluasi Penyaluran KUR Tahun 2023.

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya, Direktur Kelembagaan dan Pelayanan PT Jamkrindo (Persero) Abdul Bari, Pemimpin Wilayah 4 Jatim PT Askrindo (Persero) I Gede Putra Wijaya, Pjs. Vice President Kredit Mikro bankjatim Teguh Sunyoto, Pjs. Vice President Kredit Ritel dan Menengah Bank Jatim Firman Iswahyudi M, serta Para Pemimpin Cabang Bank Jatim.

Arief menjelaskan, program KUR adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau invetasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha, dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak (feasible) namun belum memiliki agunan tambahan (unbankable). Tujuannya, meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. 

"Kami bersyukur dalam perkembangannya, KUR Bank Jatim mendapatkan antusias luar biasa di kalangan masyarakat Jawa Timur, khususnya pelaku UMKM. Hal tersebut dibuktikan dengan terus meningkatnya kuota dan angka penyaluran KUR Bank Jatim terhadap pelaku usaha sejak tahun 2021,” katanya, Selasa (9/1/2024).

Dia mengungkapkan, pada tahun 2021, Bank Jatim mendapat kuota KUR sebesar Rp700 miliar. Dari angka tersebut, yang berhasil disalurkan sebesar 88,7 persen. 

”Untuk jumlah debitur KUR tahun 2021 sendiri sebanyak 4.928,” tutur Arief.

Selanjutnya, tahun 2022 Bank Jatim berhasil memperoleh kuota KUR senilai Rp2,5 triliun. Prosentase penyalurannya sekitar 95,19 persen dengan jumlah debitur 19.159 orang. 

”Angkanya meningkat signifikan. Maka dari itu pada tahun tersebut, Bank Jatim  berhasil mendapat penghargaan sebagai bank penyalur kredit KUR terbaik se-Jawa Timur,” tegas Arief. 

Selanjutnya tahun 2023 kuota KUR Bank Jatim juga meningkat lagi yaitu di angka Rp 2,89 triliun. Yang sukses disalurkan sekitar 96 persennya dengan jumlah debitur 22.253. 

Menurut Arief, semua data tersebut menunjukkan bahwa Bank Jatim sangat dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi mitra KUR. Terlebih lagi, tahun ini Bank Jatim juga telah dipercaya untuk menyalurkan KUR Syariah. Sejak dilaunching November 2023, antusiasme masyarakat terhadap KUR Syariah Bank Jatim cukup tinggi. 

”Dalam dua bulan pertama ini, KUR Syariah Bank Jatim sudah bisa realisasi Rp11,959 miliar. Kami optimis KUR Syariah akan tumbuh pesat mengingat di Jawa Timur banyak sekali pondok pesantren,” tambahnya.

Baca juga:
Bank Jatim QRIS Ramadan Vaganza di Surabaya, Sarana Edukasi Transaksi Non-Tunai

Pihaknya berharap, kegiatan sosialisasi seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan sebagai wujud bankjatim hadir dalam memenuhi kebutuhan finansial masyarakat Jawa Timur, khususnya bagi pelaku UMKM.  

”Seperti yang diketahui bersama, UMKM punya peran penting dan strategis dalam perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Sebab, pelaku UMKM merupakan bagian terbesar dari seluruh  aktivitas ekonomi rakyat dan sekaligus penopang perekonomian Indonesia yang memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja cukup besar. Jadi harus didukung keberadaannya,” tegas Arief. 

Oleh karena itu, support program pembiayaan dinilai sangat penting karena dapat menumbuhkan pelaku usaha baru serta bisa meningkatkan daya saing UMKM agar mampu meningkat ke skala usaha yang lebih besar lagi. 

”Kami tentu berharap dengan adanya program KUR ini dapat membuat UMKM bertransformasi dan naik kelas menjadi usaha menengah sampai usaha besar,” tegas Arief.

Sementara itu, dalam paparannya, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya menjelaskan, penyaluran KUR di Provinsi Jawa Timur sejak Januari 2023 sampai dengan 31 Desember 2023 telah mencapai Rp39,9 triliun dan telah disalurkan kepada 777.659 debitur. 

”Angka ini terbesar kedua secara nasional,” ucapnya.

Baca juga:
Komisaris Utama Bank Jatim Suprajarto Berpulang ke Rahmatullah

Adapun porsi terbesar penyaluran KUR di Jawa Timur selama 2023 berada di sektor perdagangan (42,09 persen), pertanian (34,47 persen), dan jasa-jasa (13,86 persen).

Gede mengatakan, Bank Jatim menjadi penyalur KUR terbesar keempat di Jawa Timur dengan total penyaluran sebesar Rp2,76 triliun kepada 21.842 debitur. 

”Kami sangat mengapresiasi kinerja penyaluran KUR Bank Jatim yang terus tumbuh positif. Untuk tahun 2024, total plafon penyaluran KUR Bank Jatim berada di angka Rp3,75 triliun. Rinciannya, KUR konvensional Rp3,4 triliun dan KUR Syariah Rp306 miliar,” paparnya.

Untuk di tingkat nasional, Gede menuturkan, realisasi KUR Januari 2023 – Desember 2023 sebesar Rp260,09 triliun dan diberikan kepada 4,64 juta debitur. 

”Penyaluran KUR selama 2023 berdasarkan jenis yaitu KUR Super Mikro (1,71 persen), KUR Mikro (64,16 persen), KUR Kecil (34,12 persen), dan KUR Penempatan PMI (0,0122 persen),” ucapnya.