jatimnow.com - Peseteruan antarwarga kembali terjadi di Sidoarjo dan videoanya viral di media sosial (Medsos). Rumah Najunda Duhita warga RT 07/RW 02 Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Sidoarjo diteror lemparan genting dan benda-benda lainnya. Pelaku juga masih saudaranya sendiri.
Najunda menceritakan bahwa teror dari tetangganya itu sudah berlangsung lama sejak 2010 saat pelaku membangun rumah.
"Awalnya temboknya gak gini hanya sepinggang itu pernah dilempar beberapa kali,” terang Najunda kepada jatimnow.com, Selasa (16/1/2024).
Pelaku juga meminta agar dibuatkan jalan akses. Lalu dipenuhi oleh keluarga korban dengan menjadikan halamannya menjadi akses jalan masuk untuk rumah pelaku.
"Itu dulu ya lempar cuma tidak intens," ucapnya.
Pelemparan intens itu baru terjadi setelah pembuatan pagar di sisi timur rumahnya. Nampaknya pelaku marah dengan adanya pagar besi itu. Sampai akhirnya pada 2021 kandang kucing korban juga sempat dirusak pelaku.
“Saya tegur, saya dibilang tidak sopan sama anak-anaknya akhirnya kami cekcok,” paparnya.
Baca juga:
Viral, Pria Diduga Anggota PPS Desa Gunelap Bangkalan Bakar C Plano Uji Coba
Selepas itu baru akhirnya korban memilih untuk menembok tinggi sisi barat rumahnya yang berbatasan dengan rumah pelaku pada 2022.
“Kalau intensnya Juni 2023 lalu berlanjut sampai Oktober,” ungkapnya.
Pecahan genting, batu, balok kayu, hingga buah-buahan busuk dilemparkan tetangga yang juga saudaranya itu ke rumah korban. Hingga akhirnya, Desember lalu Najunda memasang CCTV sehingga aksi pelaku terekam dan viral.
Baca juga:
2 Wanita Bangkalan Naik Pikap dan Bikin Konten di Jembatan Suramadu
“Kalau lempar-lempar terakhir itu Desember pertengahan yang kerekam dan saya alami,” jelasnya.
Hingga pada 10 Januari lalu beberapa tukang yang harusnya memperbaiki rumah Najunda terkena emosi pelaku karena merasa ada pecahan genting yang masuk halaman rumah pelaku.
“Itu hanya satu kecil tapi tukang dimarahin begitu,” tutupnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-65081-viral-rumah-dilempari-genting-di-taman-sidoarjo-ini-pengakuan-korban