Pixel Codejatimnow.com

Viral Video Polisi Cepek Berkalung QRIS di Sidoarjo, Ternyata Korban Konten

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Agus Supriyanto (baju garis) dan Giyono (rompi hijau) saat menjalani rutinitas sebagai polisi cepek di bundaran Aloha Juanda Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Agus Supriyanto (baju garis) dan Giyono (rompi hijau) saat menjalani rutinitas sebagai polisi cepek di bundaran Aloha Juanda Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Viral video di medsos yang memperlihatkan polisi cepek daerah bundaran Aloha Juanda Sidoarjo menyediakan layanan QRIS saat melakukan aktivitasnya.

Saat dikonfirmasi secara langsung oleh jatimnow.com, 2 polisi cepek, Agus Supriyanto (40) dan Giyono (63) warga asli Sawotratap menjelaskan, dirinya disuruh mengenakan papan QRIS oleh seseorang dengan bayaran Rp50 ribu.

"5 hari yang lalu, video itu, mbak. Jadi tiba-tiba ada orang berhenti, katanya, Pak, mau uang? Terus saya jawab mau. Terus bilang, tapi ada syaratnya pake ini (kalung papan QRIS). Sampeyan nggawe kalung, tak keki seket (Rp50 ribu). Engkok onok koncoku lewat nyuting. Ada mobil juga sepeda motor, temannya itu pakai sepeda, pokok saya dapat uang ya sudah, saya gak tahu kalau sampai viral," terang Agus, Senin (22/1/2024).

Agus melanjutkan, ia dan rekannya, Giyono, tidak mengetahui maksud dirinya disuruh mengenakan kalung papan QRIS oleh orang tak dikenal. Ia hanya mengira, dirinya dimintai tolong dengan imbalan uang tunai.

Tangkapan layar polisi cepek berkalung QRIS.Tangkapan layar polisi cepek berkalung QRIS.

"Dibayar satus wong loro. Seketan. Kalau dibuat konten yo awak dewe gak gelem mbak. Wedi disalahgunakan, wedi salah-salah (Dibayar Rp100 ribu orang dua, Rp50 ribuan. Kalau dibuat konten kita tidak mau mbak. Takut disalahgunakan, takut salah-salah)," jelas pria yang telah beberapa tahun menjadi polisi cepek.

Baca juga:
Ini Kronologi Kejadian Pelaku Curanmor di Ponorogo yang Kepergok Warga

"Nah, kalau tahu dibuat gini, kita itu takut nek, misal dikontenin digawe nggolek duwek. Kita disuruh gak tau apa-apa, kalau tau jadi viral gini ya saya gak mau terima uangnya. Ntar disangka macam-macam," imbuh Agus.

Sementara itu, Giyono menyampaikan pendapatannya yang menurun dibanding 1,5 tahun yang lalu.

"Gara-gara pelebaran jalan, pendapatan kita menurun. Dulu sehari bisa Rp100 ribuan, sekarang Rp100 ribu per 2 hari sekali, itu aja juga dari hasil, misal ada polisi cepek lain yang berhalangan, terus minta bantuan kita buat ganti jaga, jadi gak tentu segitu pendapatan kita. Dulu per hari sampai Rp18 ribu , sekarang cari Rp12 ribu aja sulit," tuturnya.

Baca juga:
Begini Nasib Pelaku Curanmor di Ponorogo usai Kepergok Warga

Ia melanjutkan karena ada tawaran permintaan tolong mengenai video viralnya berkalung papan QRIS, tanpa pikir panjang Giyono menerima, tanpa mengetahui maksud dan tujuan perihal tersebut.

"Bener, saya tidak tahu, tidak tahu tentang itu, yang saya tahu ada orang minta tolong, mau kasih uang ya saya terima," pungkasnya.

Agus dan Giyono berharap, hal demikian tidak terjadi lagi, kecuali mereka mengerti maksud dan tujuan baiknya agar tidak ada salah tafsir di masyarakat.