Pixel Codejatimnow.com

Ratusan Netizen Ponorogo Respons Rencana Jalan Searah di Segi 8 Emas

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Median Jalan Sultan Agung yang mulai dibongkar untuk jalan searah (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Median Jalan Sultan Agung yang mulai dibongkar untuk jalan searah (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mewacanakan jalan searah atau one way di Segi 8 Emas. Wacana itu mulai direalisasi.

Rencana jalan searah pertama adalah Jalan Urip Sumoharjo searah dari barat ke timur, sudah diterapkan beberapa bulan terakhir. Sementara Jalan K.H Ahmad Dahlan, saat ini masih dua arah, akan dijadikan satu arah dari barat ke timur hingga bundaran.

Lanjut dari Bundaran ke arah Jalan Sultan Agung akan menjadi searah dari utara ke selatan, sampai perempatan Tonatan.

Dari perempatan ke Jalan Gajah Mada, yang saat ini masih dua arah. Rencananya, akan dibuat satu arah dari timur ke barat hingga di pertigaan ngepos. Dari ngepos Jalan Jendral Sudirman sudah satu arah dari timur ke barat.

Rencana tersebut menuai reaksi warga Ponorogo yang diungkapkan, baik melalui media sosial (medsos) maupun fakta di lapangan. Misalnya saja akun Instagram Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, @sugirisancoko26 juga mulai diserang netizen.

Bahkan dalam postingan terakhir tentang peresmian 56 hunian sementara (Huntara) korban tanah retak di Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo dan Desa Bekiring Kecamatan Pulung mendapat respons ratusan netizen. Namun, respons tersebut bukan membahas tentang Huntara yang diresmikan, melainkan membahas tentang perencanaan jalan searah.

Seperti akun @nunu.sgt yang menulis pak @sugirisancoko26 coba jam setengah 7 isuk sampean lewati sultan agung. Eh ora sing jam 6 wae wes liwato Sultan Agung pak. Deloken situasi ne Sultan Agung nek isuk kui umpel-umpelan podo mburu jam sekolah. Sing Omah e Kodim Gek sekolah e Cokromenggalan ndadak kon lewat dalan anyar tembus Batoro Katong masuk akal po ra pak. Terjuno langsung ng Sultan Agung uisuk mruput ngono lo pak. Ojo muk nggowa nggawe searah tok. Ojo dak karepmu dewe pak pak. Sultan Agung kui jalur sekolahan tok sawangan. Paningalanne njenengan kerasne ngertos. Amit pak yo aku protes. Lak yo ra popo to

Baca juga:
Banner Bunda Lisdyarita Tanpa Kang Giri Bertebaran di Ponorogo, Pecah Kongsi?

(Pak @sugirisancoko26 coba jam 6.30 pagi, bapak lewat Jalan Sultan Agung. Bukan 6.30, tetapi jam 06,00 saja lewat Jalan Sultan Agung pak, coba lihat Jalan Sultan Agung pak. Lihat situasinya kalau pagi desak-desakan untuk tidak terlambat. Yang rumahny Kodim lalu sekolah di Cokromenggalan apa suruh melewati Jalan Baru lalu ke Jalan Batoro Katong. masuk akal apa tidak pak?
Coba terjun langsung ke Jalan Sultan Agung pagi.
Jangan hanya bikin kebijakan jalan searah. Jangan seenaknya sendiri. Jalan Sultan Agung itu jalur sekilah coba dilihat. Penglihatan bapak biar tahu.
Maaf ya pak saya protes. Kan tidak apa-apa)

Selain pada akun pribadi @sugirisancoko26, pro-kontra jalan searah. Pada akun @infopomorogo yang menginformasikan bahwa bakal ada jalan searah juga menuai pro kontra.

“Kasihan ibu-ibu kayak saya dong pak. Dari Sarpon ke gacoan harus muter 2 kali jarena lupa jalannya harus lewat mana,” tulis Puspita.diy.

Agus Suliyanto mengaku setuju untuk penataan, meski mungkin nanti ketika jalan searah diberlakukan akan berdampak kehilangan pelanggan.

Baca juga:
Bupati Ponorogo Batalkan Uji Coba Jalan Searah di Segi 8 Emas, Sebabnya?

“Berjalannya waktu pulih kembali. Kalau saya ndak papa. Asal kotanya tertata,” komentarnya.

Salah satu pedagang kaki lima, Arum mengaku kurang setuju dengan jalan searah di Jalan Sultan Agung. Terlebih rencananya dari arah utara ke selatan.

“Gak bisa lancar nanti. Pelanggan datang kebanyakan dari selatan. Ini juga gak ada sosialisasi. Tahu di media sosial. Semoga dikaji ulang,” pungkasnya.