Pixel Code jatimnow.com

Tim GAMA Bangkalan Respons Spanduk Ujaran Kebencian pada Cawapres Gibran

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Fathor Rahman
Ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud (GAMA) Bangkalan, Hasbullah Muchtarom.
Ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud (GAMA) Bangkalan, Hasbullah Muchtarom.

jatimnow.com - Beredarnya puluhan spanduk ujaran kebencian terhadap Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka di sejumlah titik menuai komentar sejumlah pihak. Salah satunya, yakni tim pemenangan Ganjar-Mahfud (GAMA) Bangkalan.

Ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud (GAMA) Bangkalan, Hasbullah Muchtarom mengatakan, pihaknya tak mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut.

Ia juga memastikan, pihak pemasang tidak berafiliasi dengan timnya.

"Kita sedang berusaha untuk mencari tahu kebenaran siapa yang usil memasang spanduk itu. Bangkalan itu aman, kok diprovokasi seperti itu. Kita tidak ingin itu menjadi gesekan," ungkapnya.

Ia juga mengaku baru mengetahui adanya spanduk tersebut dari laporan timnya. Menurutnya, spanduk yang tersebar cenderung provokatif. Meski begitu, ia menilai hal itu sebagai dinamika politik yang terjadi di negara demokrasi.

Baca juga:
11 Warung Remang di Probolinggo Dibongkar Paksa, Ada Praktik Prostitusi?

"Yang menjadi masalah itu kita menjadi tim harus menyikapi dengan bijak dan dewasa sehingga tidak terjadi gesekan yang merugikan," tambahnya.

Meski begitu, ia juga turut mengomentari gaya bicara Gibran dalam debat Cawapres bersama Mahfud beberapa waktu yang lalu. Menurutnya, sikap Gibran dinilai wajar karena usianya masih muda.

Baca juga:
7 Anjal Digaruk Satpol PP Lamongan, Dianggap Ganggu Ketertiban

"Gaya bicara Gibran itu biasa saja. Dalam usia beliau itulah yg tersampaikan dengan jiwa mudanya. Sehingga gestur dan gaya bicaranya seperti itu karena usia juga mempengaruhi gaya bicara seseorang dalam menyampaikan pendapat," pungkasnya.

Sebelumnya, ramai beredar spanduk berisi ujaran kebencian dan provokasi terhadap Gibran yang dinilai minim etika saat melakukan debat Cawapres beberapa waktu lalu. Spanduk terpasang di sejumlah titik di antaranya di akses Suramadu dan juga Kecamatan Blega itu berasal dari kelompok yang mengatasnamakan Warga Madura Pecinta Mahfud MD.