Pixel Codejatimnow.com

3 Jenazah ABK KM Putra Sumber Mas Ditemukan Terapung di Perairan Kangean Sumenep

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Fathor Rahman
Warga dan petugas memakamkan korban tenggelam KM Putra Sumber Mas, Senin (29/1/2024). (Foto: Humas Polres Sumenep for jatimnow.com)
Warga dan petugas memakamkan korban tenggelam KM Putra Sumber Mas, Senin (29/1/2024). (Foto: Humas Polres Sumenep for jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebanyak 3 anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Putra Sumber Mas yang hilang sejak Sabtu (20/1/2024) lalu akhirnya ditemukan. Tiga korban ditemukan mengapung tak bernyawa di perairan Pulau Kangean, Sumenep, Senin (29/1/2024).

Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengatakan tiga jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan saat melaut. Semula mereka menemukan satu jenazah yakni bernama Zainal yang merupakan ABK KM Putra Sumber Mas.

"Untuk yang pertama berhasil identifikasi dan korban merupakan ABK KM Putra Sumber Mas yang beberapa waktu lalu mengalami kecelakaan laut," ujarnya, Senin (29/1/2024).

Setelah menemukan jenazah tersebut, nelayan kembali menemukan dua jenazah yang kondisinya telah rusak. Diduga, dua mayat tersebut merupakan ABK KM Putra Sumber Mas yang hilang. Sebab, sebelum kecelakaan terjadi, kapal itu membawa 15 ABK dan 12 ABK telah ditemukan dalam kondisi selamat.

Baca juga:
12 ABK KM Putra Sumber Mas Ditemukan di Sumenep usai Hilang Kontak 5 Hari

"Namun kami belum bisa memastikan karena memang kondisinya sudah rusak dan sulit diidentifikasi,"imbuhnya.

Setelah dievakuasi, ketiga mayat tersebut dimakamkan di sekitar Pantai Sagubing Pulau Kangean, Sumenep. Sebab, kondisi mayat telah membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap.

Baca juga:
2 Perahu Tergulung Ombak di Perairan Pantai Gladak Tulungagung, 4 ABK Hilang

"Ketiganya sudah dievakuasi dan disalatkan. Lalu dimakamkan di pemakaman desa setempat karena memang kondisinya sudah rusak," pungkasnya.

Sebelumnya, KM Putra Sumber Mas berlayar dari Lamongan pada 6 Januari lalu untuk mencari ikan. Pada tanggal 20 Januari kapal yang membawa 15 ABK itu mengalami mati mesin dan hilang kontak.