Pixel Codejatimnow.com

Disnaker Gresik: Tantangan Ketenagakerjaan Gen Z Lebih Kompleks, Apa Saja?

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Sahlul Fahmi
uasana acara sarasehan vokasi yang diselenggarakan SMK Nurul Islam Gresik. (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)
uasana acara sarasehan vokasi yang diselenggarakan SMK Nurul Islam Gresik. (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kemajuan industri tentu menuntut SDM yang mumpuni. Dunia pendidikan juga dituntut mampu menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan serta keahlian profesional agar mampu menjawab tantangan industrial saat ini.

Sebagai upaya tersebut, SMK Nurul Islam Gresik menggelar kegiatan Sarasehan Vokasi dengan tema Link and Match antara SMK dan Dunia Kerja, Jumat (2/2/2024). Kegiatan yang digelar di aula sekolah ini diharapkan mampu membuka cakrawala pengetahuan terkait pendidikan dengan kebutuhan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja (diduka).

Penyelarasan kurikulum sekolah kejuruan atau SMK dengan pihak diduka menjadi kunci agar lulusan SMK dapat memiliki bekal kompetensi sesuai kebutuhan.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Gresik, Kiswanto mengatakan pentingnya adaptasi dan adopsi di era kini. Ini sehubungan dengan kebijakan perusahaan yang harus menyerap tenaga kerja lokal, sesuai dengan klasifikasi kebutuhan.

"Potensi peserta didik harus bisa sesuai kebutuhan, yakni dengan meng-update perkembangan dunia usaha. Apa yang dibutuhkan perusahaan bisa disesuaikan. Sehingga dunia usaha tidak terpaksa merekrut tenaga lokal," ungkapnya.

Kiswanto mengatakan jika kolaborasi yang apik dan kerjasama telah dibangun, bukan tidak mungkin SMK Nurul Islam menjadi pioner dan diunggulkan.

"Dunia pendidikan dan dunia kerja ini berhubungan. Jangan sepelekan masalah kecil seperti skill karena itu basic yang dibutuhkan dalam dunia industri," terangnya.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Gresik, Mochammad Afandi mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka di Gresik yakni 6,82 persen atau 48.091 orang.

Baca juga:
TTL Perkuat Strategi Operasional dan Komersial Capai Target 2024

"Hal tersebut lantaran tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi gen Z saat ini lebih kompleks, mulai dari bonus demografi, revolusi industri 4.0, perubahan jenis pekerjaan dan skill yang dibutuhkan pasar kerja, hingga link and match," tuturnya.

Perwakilan Apindo Gresik, Gunarto Wardono menyampaikan pentingnya Link and Match untuk sertifikasi standarisasi kompetensi keahlian, bukan hanya sertifikasi BNSP (umum).

"Di industri ada kebutuhan khusus yang harus dimiliki pencari kerja, entah didapat melalui pelatihan rutin atau program seperti guru mengajar," jelasnya.

"Problem tersebut juga tidak selesai pada sejauh mana Nurul Islam bisa memasukkan seluruh siswanya di perusahaan, namun keberlanjutan pengembangannya akan seperti apa? SMK Nurul Islam mencetak alumni setiap tahun, dan akan masuk lowongan kerja dimana?" imbuhnya.

Baca juga:
Peternak Kediri-Blitar Bagikan Telur Gratis, Aksi Protes pada Mafia Industri

Sementara itu, Ketua Yayasan Nurul Islam, Ali Muchsin Djalil menuturkan seluruh stakeholders sekolah berperan penting dalam mengembangkan skill peserta didik.

"Kalo kita nggak berubah kita akan tergilas zaman. Harapannya, kegiatan ini bisa memantik dewan guru untuk memetik apa saja hal yang perlu dievaluasi dan dikembangkan. Satu frekuensi menyatukan pikiran, meski ini tidak mudah mari mencari solusi bersama," pungkasnya.

Perlu diketahui sarasehan vokasi digelar dalam rangka serah terima jabatan Kepala SMK Nurul Islam, M Eko Nurul Ashidiq dan peresmian Gedung SMK Pusat Keunggulan Nurul Islam Gresik.

Sarasehan vokasi SMK Nurul Islam Gresik ini menghadirkan 3 narasumber yang kompeten, di antaranya Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Kabupaten Gresik, Kiswanto. Kemudian Perwakilan Apindo Gresik, Gunarto Wardono, dan Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Gresik, Mochammad Afandi.