Pixel Codejatimnow.com

Segho Jamur Bang Deden di Pasuruan Pikat Ratusan Pelanggan, Memang Istimewa!

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Segho Jamur Bang Deden. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Segho Jamur Bang Deden. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kuliner pendatang baru di daerah Pasar Senggol Pandaan Pasuruan mampu merebut hati konsumen hingga memiliki ratusan pelanggan tetap. Kuliner ini disebut Segho Jamur Bang Deden.

Owner Segho Jamur Bang Deden, Dendy Appri Yandy (35), menjelaskan awal mula ia menekuni bisnis kuliner ini adalah untuk memfasilitasi petani jamur.

"Awalnya, saya pengusaha jamur Agro Mandiri di Desa Glagahsari Sukorejo Pasuruan. Sudah berjalan 10 tahun sampai sekarang. Saya berpikir bagaimana dari hasil panen jamur minimal ada serapan, jadi tidak hanya dijual mentah, tetapi juga ingin memfasilitasi para petani jamur lain yang masih 1 desa, dalam mengolah jamur agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi," tuturnya kepada jatimnow.com, Jumat (2/2/2024) malam.

Ia melanjutkan, nasi jamur yang dibuatnya terinspirasi dari hasil uji coba hobi memasak.

"Segho Jamur Bang Deden ini awalnya karena saya suka masak. Saat masak jamur, bersamaan dengan waktu teman-teman berkumpul, kemudian menikmati nasi jamur buatan saya, akhirnya memberanikan diri untuk jual nasi jamur," terangnya.

"Pada awal buka September 2023, gak dapat uang sama sekali. Hari kedua dapat Rp60 ribu. Alhamdulillah, setelah kita pakai sosmed dan influencer, masyarakat tahu akhirnya datang kemari, dan balik lagi untuk beli," imbuh Dendy.

Dalam sehari, Dendy mampu menghabiskan 5 kilogram jamur di hari biasa dan 7 kilogram di saat weekend.

Suasana lapak Segho Jamur Bang Deden di wilayah Pasar Senggol Pandaan Pasuruan. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)Suasana lapak Segho Jamur Bang Deden di wilayah Pasar Senggol Pandaan Pasuruan. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

Ia kemudian menjelaskan rangkaian dalam memasak nasi jamur.

"Pertama, gunakan jamur tiram yang baik, berwarna putih, kering dengan ukuran yang sedang tidak besar dan tidak terlalu kecil. Kemudian cara mengolah jamur tiram harus direndam dulu dalam air selama 20 hingga 30 menit. Didihkan dulu air, masukan jamur dengan sedikit garam. Setelah direndam, diolah dengan waktu memasak agak lama," terangnya.

Baca juga:
5 Resep Es Kekinian, Menyejukkan di Tengah Cuaca Panas Menyengat

Setelah itu, bawang dihaluskan dengan cabe rawit, ditumis, baru masukkan jamurnya. Ditambah air dengan komposisi yang pas. Khasnya pakai terasi khas pesisir Probolinggo," imbuhnya.

1 porsi nasi Segho Jamur Bang Deden terdiri dari nasi, sambel jamur, serundeng, lauk pauk seperti tahu, tempe, telur, lele, bebek, ayam dibandrol dengan berbagai macam harga.

"Harga nasi jamur tahu tempe harganya Rp10 ribu, nasi jamur telur dadar atau ceplok Rp12 ribu, nasi jamur lele atau ayam mini Rp14 ribu, nasi jamur ayam jumbo Rp17 ribu, nasi jamur bebek Rp22 ribu," tegasnya.

Dengan waktu buka lapak mulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Dalam sehari, Dendy mampu menjual 80 hingga 100 porsi nasi jamur dengan omzet sehari Rp1,5 juta di hari biasa dan Rp2 juta lebih di hari weekend.

Pelanggan Segho Jamur Bang Deden saat ini tidak hanya dari wilayah Pandaan Pasuruan saja, namun juga dari daerah lain seperti Surabaya, Mojokerto, Lamongan dan sekitarnya.

Baca juga:
6 Resep Kudapan Berbahan Buah, Lezat dan Menyehatkan

Karena jamur yang tidak tahan lama, hanya sekali masak dan tidak dapat dihangatkan kembali, maka pihaknya mencoba melakukan beberapa cara tertentu dalam mengolah jamur.

"Jadi tantangan kita untuk olahan jamur agar dapat tahan lama, karena meski divakum sekalipun, tidak dapat bertahan lama juga nantinya agar dapat dikirim ke luar kota," ucapnya.

Dendy berharap Segho Jamur Bang Deden dapat berkembang dan ia membuka cabang di berbagai kota.