jatimnow.com - Polres Tulungagung melakukan pemetaan terhadap daerah rawan pada pelaksanaan Pemilu. Hasilnya dari total 3.305 tempat pemungutan suara (TPS), 3 di antaranya dikategorikan sebagai tempat rawan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut polisi akan melakukan pengamanan maksimal di 3 TPS ini.
Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi, menyampaikan hasil pemetaan ini dalam ini setelah Rapat Koordinasi dan Evaluasi Persiapan Pemilu Serentak 2024 di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Langkah pengamanan maksimal akan diambil untuk menjaga ketertiban di tiga TPS tersebut.
“Tiga TPS yang dianggap rawan akan mendapatkan pengamanan maksimal dari pihak kepolisian,” ujarnya, Rabu (7/2/2024).
Teuku Arsya Khadafi kemudian menjelaskan bahwa ketiga TPS tersebut dianggap rawan berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya, terutama terkait perselisihan pemungutan suara saat Pemilu atau Pilkada.
Dalam rangka pelaksanaan Pemilu 2024 di Kabupaten Tulungagung, sebanyak 7.771 personel keamanan akan dikerahkan. Personel tersebut terdiri dari anggota TNI/Polri, Satpol PP, dan Linmas.
Baca juga:
Kakak Adik asal Kuningan Tertangkap Curi Pikap di Tulungagung, Beraksi 18 Kali
“TPS yang terkategori aman akan dijaga oleh dua polisi yang didukung oleh 24 Linmas untuk mengamankan 12 TPS. Sedangkan di TPS yang dianggap rawan, dua polisi akan mengawasi dua TPS dengan bantuan delapan Linmas,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, menambahkan bahwa tidak hanya tiga TPS yang dianggap rawan oleh Polres Tulungagung yang perlu ditangani, melainkan semua TPS.
Ia menekankan perlunya mitigasi risiko untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan.
Baca juga:
Perampokan Minimarket di Tulungagung Terungkap, Ini Faktanya
“Semua TPS harus diantisipasi agar kejadian yang tidak diinginkan dapat dicegah, namun data dari Pak Kapolres mengenai tiga TPS rawan menjadi perhatian khusus,” terangnya.
Heru Suseno juga menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 di Kabupaten Tulungagung mencapai lebih dari 80 persen. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh warga yang memiliki hak pilih untuk datang ke TPS pada tanggal 14 Februari mendatang.
“Kami juga mengimbau kepada camat untuk berkoordinasi dengan kepala desa guna menggerakkan warga yang memiliki hak pilih ke TPS. Kepala desa dapat membantu warga yang memiliki disabilitas atau orang tua untuk mencapai TPS terdekat,” pungkasnya.