Pixel Codejatimnow.com

Akutanogo Pelopor Menu Vegetarian di Pandaan Pasuruan

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Nasi Tanogo sambal matah dan nasi campur. (Foto: Wiwi Junita for jatimnow.com) / Instagram Akutanogo.
Nasi Tanogo sambal matah dan nasi campur. (Foto: Wiwi Junita for jatimnow.com) / Instagram Akutanogo.

jatimnow.com - Di masa kini, makin banyak usaha kuliner yang menyajikan menu vegetarian, sejalan dengan cukup banyaknya orang yang memilih menjadi vegetarian.

Menu vegetarian berarti tidak memasukkan unsur bahan hewani, melainkan hanya bahan nabati atau sayur-sayuran. Namun sejumlah vegetarian ada pula yang juga mengkonsumsi telur dan susu, bahan nabati.

Akutanogo adalah salah satu pelopor menu vegetarian di Pandaan Pasuruan. Usaha ini berada di di Jalan Urip Sumoharjo 503, Pasuruan.

Wiwi Junita (45), warga Pandaan, pemilik Akutanogo, menjelaskan mengenai usaha keliner yang dirintis sejak tahun 2017 ini.

"Ide penyajian menu vegetarian di sini dari tugas sekolah anak saya untuk menjual makanan yang menggunakan bahan lokal. Saya pikir ini kesempatan buat saya mengenalkan makanan berbasis nabati sebagai alternatif dari macam-macam makanan yang kebanyakan berbasis hewani," jelasnya kepada jatimnow.com, Jumat (9/2/2024).

Ia melanjutkan di hari sang buah hati mempresentasikan Akutanogo, banyak yang penasaran, sampai tidak kebagian mencicipi.

"Setelah hari itu, mereka yang belum kebagian mencicipi pun memesan dan yang sudah pernah mencicipi juga ikut memesan lagi. Dari situ saya buat sistem PO sampainya akhirnya saya beranikan diri untuk berjualan secara online melalui aplikasi (take away, no dine in)," terangnya.

Wiwi mulai mengadopsi pola makan vegan sejak 2009 hingga saat ini.

"Saya ingin masyarakat tahu bahwa tanpa kandungan hewani, makanan pun bisa enak dan sehat, seperti halnya gado-gado dan nasi pecel," ucapnya.

Beberapa menu produk utama ditawarkan oleh Wiwi, di antaranya Tanogo sebagai menu utama. Apa pula Sluurps, yaitu mie dengan topping jamur dan protein kedelai, Mageli atau jajan tradisional khas Balikpapan, No Chickin Pull bebek goreng versi vegan (vegetarian), Coto Makassar.

"Di kesempatan tertentu, kami open PO nasi campur dan nasi kuning. Intinya beberapa menu yang kami buat versi vegannya," imbuh Wiwi.

Untuk menu yang terbest seller adalah Tanogo Sambal Matah, juara untuk yang doyan pedas. Selain itu adalah menu vegan Sluurps.

Baca juga:
Pegadaian Prigen Pasuruan Terima Banyak Perhiasan Pasca-Lebaran

Wiwi kemudian menjelaskan mengenai mengapa sambal matah dipilih sebagai pendamping lauk vegan.

"Awalnya untuk cocolan Tanogo saya sediakan sambal bajak. Namun sejalan dengan waktu saya coba berbagai macam saus atau cocolan dan salah satu yang pas banget untuk Tanogo adalah si sambal matah. Tekstur Tanogo yang sering disamakan dengan otak-otak ikan dipadukan kesegaran rasa sambal matah membuat kombinasi ini paling banyak penggemarnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Tanogo Sambal Matah memiliki kriteria yang disukai kebanyakan orang Indonesia yang suka makanan pedas, yaitu sambal matah, digoreng krispi kemudian disajikan dengan nasi hangat, dapat disajikan tanpa digoreng, ditambah lauk vegan yang mempunyai citarasa seperti ikan, tapi tidak amis. Ini yang membuat Tanogo Sambal Matah jadi pilihan.

Wiwi mengungkapkan cara membuat membuat lauk vegan dalam paket nasi sambal matah seperti Tanogo ini adalah menggunakan bahan utama tahu, yang digulung dengan rumput laut dan dikukus untuk proses pematangannya.

Menurut Wiwi, konsumen Pandaan Pasuruan untuk menu vegan tidak terlalu banyak.

"Responnya tidak besar mengingat pasar yang kompetitif. Ditambah juga, masyarakat kurang teredukasi tentang pola makan vegan. Namun untuk masyarakat dari luar Pandaan, animonya cukup baik," paparnya.

Baca juga:
5 Resep Es Kekinian, Menyejukkan di Tengah Cuaca Panas Menyengat

Meski begitu, selain di Pandaan segala menu di Akutanogo telah mempunyai pelanggan dari Surabaya, Malang dan beberapa tamu khusus dari luar daerah lainnya.

Ia menjelaskan harga varian menu di Akuntanogo. Menu Sluurps dibandrol dengan harga Rp13ribu hingga Rp20 ribu, Mageli seharga Rp12 ribu, No Chickin Pull Rice Box seharga Rp25 ribu, Coto Makassar harganya Rp18 ribu, menu Nasi Campur dan Nasi Kuning harganya Rp22 ribu hingga Rp25 ribu.

Ciri khas produk makanan vegan yang dibuat Wiwi menggunakan produk segar dan mengurangi penggunaan produk olahan.

"Dari segi tekstur dan rasa juga menawarkan kombinasi sambal tradisional dan saus yang digemari masyarakat dengan tekstur lauk yang pada awalnya membuat lidah umum bertanya, ini ikan atau apa ya? tapi bikin penasaran dan pengen makan lagi," pungkasnya.

Tidak ada perbedaan signifikan untuk besar penjualan di weekday atau weekend. Hanya saja ia sering medapatkan order luar kota yang terdekat dari Surabaya.

Sementara ini menu-menu Akutanogo hanya dapat dipesan melalui aplikasi GoFood dan Grabfood, pesan singkat melalui Whatsapp atau DM di Instagram @Akutanogo.