jatimnow.com - Ketua DPC PDIP Kota Batu, Punjul Santoso mengaku belum menerima laporan adanya dugaan praktik money politic di tubuh partainya. Hal ini menanggapi soal temuan Bawaslu Kota Batu yang menduga adanya keterlibatan Caleg DPRD Kota Batu dari partai tersebut.
"Sampai saat ini belum mendengar itu dan mudah-mudahan tidak ada karena memang tidak ada semacam itu kok," kata Punjul pada Rabu (14/2/2024).
Punjul malah menduga adanya pihak-pihak yang ingin menjatuhkan nama partainya.
"Jangan-jangan kalau memang itu ada dari oknum-oknum tertentu yang ingin menjatuhkan partai saya terutama pada saya atau mungkin karena calon-calon anggota yang potensial itu menjadi bidikan untuk dijatuhkan oleh lawan politiknya," katanya.
Dia juga berkeyakinan bahwa partainya telah berjalan sesuai aturan yang ada dalam pemilu. Termasuk, kegiatan-kegiatan kampanye yang dilakukan.
"Jadi kita berjalan sesuai rule sesuai apa itu namanya kedekatan. Jadi kalau kampanye kedekatan antar masyarakat ya, saudara temen, dan semacam itu caranya kita. Kampanye di jamaah tahlil saja tidak dilakukan meskipun itu sangat berpotensi ya. Kita ndak ada mengarahkan nyoblos ke saya atau semacam itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Bawaslu Kota Batu menemukan adanya dugaan praktik money politic di Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jawa Timur.
Ketua Bawaslu Kota Batu, Supriyanto menyampaikan, bahwa pihaknya menerima laporan dari warga terkait dugaan money politic tersebut pada Selasa (13/2/2024), sekitar pukul 22.30 WIB. Kejadian itu terjadi pada saat beberapa jam sebelum pencoblosan.
Baca juga:
Pj Wali Kota Edukasi Warga jelang Pilwali Mojokerto: Jangan Pilih Karena Uang
Kemudian, Bawaslu Kota Batu bergerak menemui dua orang penerima uang dan stiker bergambar salah satu calon legislatif DPRD Kota Batu dari seorang terduga pelaku berinisial YH.
"Tadi malam kita menemukan adanya satu kejadian dugaan praktik money politic di Sisir yang dilakukan untuk kepentingan salah satu caleg Kota Batu, tetapi ini masih dalam proses kajian dan penyelidikan, pihak-pihak ini masih akan kita mintai klarifikasi semua," kata Supriyanto pada Rabu (14/2/2024).
Dua orang saksi mengaku telah menerima uang Rp500 ribu, dan diminta juga untuk memilih pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 selain caleg bergambar di stiker tersebut.
"Bentuknya ada orang habis membagikan uang, pada saat ketahuan, uangnya sudah habis, tetapi yang kita temui terakhir memberikan Rp500 ribu untuk satu keluarga," katanya.
Baca juga:
Video Sebar Uang Depan KPU Blitar Viral, Bawaslu: Kami Lakukan Kajian
Terduga pelaku YH juga dimintai keterangan, dan menyampaikan bahwa perbuatannya tersebut telah dilakukan sejak Selasa (13/2/2024) mulai pukul 17.00 WIB. Dia mengaku, total jumlah uang yang dibagikan kepada warga desa Sisir sebesar Rp20 juta dengan rincian per pemilih sebesar Rp100 ribu.
Terduga pelaku kepada Bawaslu Kota Batu menyampaikan, bahwa uang tersebut diperoleh dari sdr AG. Namun, Supriyanto belum bisa menjelaskan dari partai politik mana yang terlibat dugaan praktik money politic.
"Sampai saat ini Bawaslu Kota Batu masih melaksanakan klarifikasi terhadap saksi dan YH. Hari ini kita panggil untuk klarifikasi, baik pihak pemberi dan penerima, apakah ini memenuhi syarat atau tidak (melanggar atau tidak), kita juga meminta saran dari Gakkumdu seperti apa, dan kita juga didampingi oleh Polres (Batu)," katanya.