Pixel Codejatimnow.com

Perajin Batu Akik di Trenggalek Sukses Tembus Pasar Internasional

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
David saat memeriksa kualitas batu akik, koleksi batu akiknya. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
David saat memeriksa kualitas batu akik, koleksi batu akiknya. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Meskipun minat masyarakat terhadap batu akik menurun, namun perajin batu akik di Trenggalek memilih tetap bertahan. Dengan menggunakan media sosial, kerajinan batu akiknya bahkan mampu menembus pasar internasional.

Dia adalah David Kurniadi, warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Trenggalek. Saat ini permintaan pasar batu akik justru datang dari luar negeri.

Di sebuah rumah sederhana, David dengan telaten memoles batu akik. Uniknya, batu akik yang diolah David berasal dari bebatuan lokal asli Trenggalek.

“Bahan dasar yang saya buat kerajinan akik adalah batu lumut yang merupakan bebatuan lokal asli Trenggalek,” ujarnya, Selasa (20/02/2024).

Menurutnya, batu lumut Trenggalek memiliki corak yang unik dan tidak dimiliki oleh jenis batu lumut lainya. Motif batu lumut asal Trenggalek akan tampak seperti pemandangan jika sudah diolah di tangan David.

Baca juga:
Identitas 11 Tokoh yang Mendaftar Bacabup di PDIP Tulungagung, 4 PNS

“Saya mulai terjun ke dunia kerajinan akik sejak 2015, dimana ketika itu batu akik lagi rame-ramenya,” tuturnya.

Sayangnya, saat ini dunia kerajinan akik membuat para perajin gigit jari. Pasalnya, di pasar lokal kerajinan akik sudah tidak terlalu diminati oleh masyarakat. Hal itu membuat David harus memutar otak, agar bertahan di dunia kerajinan batu.

“Di tengah redupnya batu akik di pasar lokal, saya mulai mencoba-coba memasarkan batu akik di Facebook. Khususnya saya mencoba memasarkan di grup Facebook luar negeri,” terangnya.

Baca juga:
11 Tokoh Ambil Formulir Pendaftaran Bacabup di DPC PDIP Tulungagung

Melalui cara tersebut, ternyata kerajinan batu akik milik David mampu mendapatkan perhatian dari orang luar negeri. Sejak saat itu, David mendapatkan banyak orderan dari luar negeri, mulai dari Polandia, Amerika Serikat, Rusia dan negara Asia.

“Kalau harganya juga bervariatif. Mulai dari 10 dolar hingga harga yang lebih tinggi,” pungkasnya.