Pixel Code jatimnow.com

Operasi Pasar Disperindag Lamongan Diserbu Warga, 30 Menit 2.500 Kg Beras Ludes

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Ratusan warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan saat menyerbu operasi pasar murah Disperindag Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Ratusan warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan saat menyerbu operasi pasar murah Disperindag Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Operasi pasar murah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan diserbu ratusan warga di Kecamatan Brondong. Dalam 30 menit, 2.500 Kg beras ludes.

2 titik operasi pasar murah di Kecamatan Brondong yakni di Desa Brengkok dan Pasar Blimbing. Warga rela antre 3 jam sebelum operasi pasar murah dibuka pada pukul 09.00 WIB.

Kerumunan warga yang didominasi emak-emak berdesak-desakan untuk mendapat beras 5 Kg dengan harga Rp51 ribu, minyak goreng 1 liter dengan harga Rp11 ribu dan mi instan Rp1.500 per bungkus.

Kepala Disperindag Lamongan, Anang Taufik memaparkan bila pihaknya menyediakan 2.500 Kg (2,5 ton) beras untuk operasi pasar kali ini.

"Hingga kini kita masih masif menggelar pasar murah, tujuanya untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Jumlah hari ini 2,5 ton habis sekitar 30 menit," ungkap Anang, Selasa (20/2/2024).

Baca juga:
Pemkab Jember Raih Award berkat Keberhasilan Kendalikan Inflasi

Anang melanjutkan, terhitung 15 kali operasi pasar terus digalakkan sejak Januari 2024 lalu. Berharap agar harga kebutuhan pokok bisa kembali stabil mengingat semakin dekatnya dengan bulan Ramadan 2024.

"Setelah ini juga terus kita laksanakan operasi pasar murah, mendekati bulan Ramadan atau hingga nanti menjelang hari raya," bebernya.

Baca juga:
2 Upaya Pemkot Mojokerto Kendalikan Harga Cabai

Sementara itu, warga setempat Asri mengaku terbantu dengan operasi pasar ini. Menurutnya, harga beras Rp17 ribu per kilogram memberatkan warga mengingat beras merupakan kebutuhan pokok pangan utama.

"Terbantu, ndak sia-sia antre 3 jam tadi dorong-dorongan akhirnya dapat, harga disini mahal soalnya," ujar Asri.