jatimnow.com - Melonjaknya harga beras di beberapa wilayah, termasuk di Surabaya sangat dirasakan dampaknya bagi masyarakat. Tak terkecuali para warga di Kampung Lontong Surabaya.
Kampung Lontong terletak di kawasan di Jalan Banyu Urip Lor X, Sawahan, Surabaya. Di sini, sebagian besar warganya memproduksi lontong.
Salah satunya adalah Sudarmi. Dia sudah memproduksi lontong sejak 30 taphun silam. Sudarmi yang keseharian mampu menghabiskan 50 kilogram untuk memproduksi lontong, sangat merasakan dampak melonjaknya harga beras.
"Bingung ketika beras naik. Ketika dinaikkan (harga lontong) itu pelanggan lari, dan ketika ukurannya diperkecil itu dipaido (diprotes)," kata Sudarmi pada jatimnow.com, Rabu (21/2/2024).
"Kemarin kan sempat gak produksi agak lama. Soalnya daunnya gak ada karena kemarau. Sekarang daun ada, malah beras naik," imbuhnya.
Akhirnya, Sudarmi mensiasati dengan menaikkan sedikit demi sedikit harga lontong yang ia buat. Ia juga membuat varian ukurang lontong besar dan kecil.
Baca juga:
Pemkab Tulungagung Pantau Harga Jagung, Telur dan Daging Ayam
"Naiknya sedikit-sedikit, gak bisa langsung. Itu pun masih ada saja yang nawar. Sebelumnya kan Rp1000, sekarang Rp1.500 sama Rp1.700. Orang-orang itu masih banyak yang minta Rp1000. Kalau yang ngerti dan pelanggan lama itu paham," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Sampun, pembuat lontong yang lain. Ia menaikkan harga lontong yang ia buat, dari sebelumnya Rp1.200 menjadi Rp1.500
"Ya meskipun pelanggan itu masih tetap. Tapi hasil yang didapatkan jadi lebih sedikit. Soalnya kan saya gak ngurangi ukuran lontongnya," kata Sampun.
Baca juga:
Bapanas Gelontor 2.879.620 Kg Beras di Kabupaten Probolinggo Tekan Inflasi
Dalam sehari, Sampun mampu membuat 1000 lontong dengan menghabiskan sekitar 50 kilogram beras.
"Ini nanti dibawa ke pasar, ada yang ngambil sendiri. Kalau pelanggan lama itu kan sudah paham (beras naik)," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-66099-sambat-warga-kampung-lontong-surabaya-karena-melonjaknya-harga-beras