Pixel Codejatimnow.com

Bawa Sajam, 4 Pelajar Ditangkap Tim Respati Polrestabes Surabaya

Editor : Edwin Fajerial  Reporter : Arry Saputra
Senjata tajam yang dibawa empat remaja yang ditangkap Tim Respati Polrestabes Surabaya/Arry Saputra
Senjata tajam yang dibawa empat remaja yang ditangkap Tim Respati Polrestabes Surabaya/Arry Saputra

jatimnow.com - Tim Respati Polrestabes Surabaya tangkap empat pelajar.

Alasannya, keempat pelajar itu membawa empat senjata tajam berupa pedang, parang, hingga pisau.

"Kami duga senjata tajam itu dipakai untuk tawuran di kawasan Jalan Demak," kata Kepala Tim Respati, Ipda Ardian Wahyudi kepada jatimnow.com, Minggu (9/9/2018).

Empat pelajar yang ditangkap yaitu: MDS (14) warga Simorejo Sari, IS (14) dan ES (14) warga Asemrowo serta MS (14) warga Tambak Mayor.

Penangkapan ini, kata Ipda Ardian Wahyudi, bermula saat tim Respati sedang melakukan patroli kejahatan jalanan.

Ketika melintas di Jalan Demak, polisi mendapati beberapa pemuda sedang berkerumun di depan toko yang sedang tutup.

Karena curiga dengan gelagat remaja itu, polisi lalu menghampirinya.

Saat digeledah, polisi menemukan beberapa senjata tam jenis samurai yang disembunyikan di atas pohon sekitar lokasi.

"Mereka sempat berniat kabur, namun anggota dengan sigap menggagalkannya. Kami temukan tiga samurai yang disembunyikan di pohon, " tegas Ardian.

Baca juga:
Tak Kapok 2 Kali Dibui, Pria di Surabaya Kembali Kepergok Curi Kotak Amal

Menurut Ardian, kelompok remaja ini rencananya sedang menunggu kelompok lainnya untuk melakukan tawuran di sekitar Jalan Demak, Surabaya.

"Untuk saat ini mereka kami amankan. Selanjutnya kami kembangkan orang dewasa yang terlibat serta lawan mereka," tandasnya.

Setelah digeledah, keempat remaja tadi langsung digiring menuju Mapolrestabes Surabaya oleh Tim Respati untuk pembinaan.

"Namun, sebelumnya kami suruh untuk push up, memberikan efek jera kepada mereka," kata dia.

Rencananya, keempat pelajar ini akan diberikan bimbingan konseling dengan mendatangkan orang tua serta guru dari sekolahnya.

Baca juga:
Penderita Hipertensi dan Diabetes di Surabaya Meningkat usai Lebaran

"Semuanya akan kami bina, dan diproses sesuai prosedur," jelas Ardian.