jatimnow.com - Hujan deras mengakibatkan sungai tak mampu menampung debit air. Imbasnya, lebih dari 20 hektare kebun melon di Desa Keper, Krembung Sidoarjo, gagal panen karena terendam air.
Abdul Fatah, petani melon mengatakan melon yang dihasilkan dan siap panen pada awal Maret membusuk.
"Untuk mengurangi kerugian petani ya terpaksa memanen awal dan menjualnya secara langsung kepada warga dengan harga lebih murah," ucapnya kepada jatimnow.com, Minggu (25/2/2024).
Para petani mengaku tergenangnya kebun melon baru terjadi kali ini. Diduga karena sungai yang tak jauh dari kebun mengalami pendangkalan hingga tak mampu lagi menampung debit air.
Baca juga:
Video: Wisata Petik Melon Premium dan Langka dengan Harga Bersahabat
"Tergenang air sudah satu minggu sebelumnya 4 hari jadi sudah 11 hari. Semua melon diangkat semua ini sekarang, yang masak juga yang belum masak pohon, terpaksa diangkat, nanti dikasih obat kuning, keadaan sekarang minimal Rp180 juta kotornya Rp200 juta belum ongkos yang manggul melonnya," terangnya.
Sementara itu, salah satu pemilik kebun melon, Mella Rosa mengungkapkan bahwa kerugian yang dideritanya mencapai 70 persen.
Baca juga:
Jelang Panen, Petani Melon di Jombang Dihadapkan Rasa Cemas
"Air sungai meluap hujan tidak berhenti, jadi banjir, kalau kerugian ini udah 70 persen. Ya gimana yah, buah yang masih selamat diangkat ditali ke atas, dipanen awal juga," tuturnya.
Akibat kejadian ini para petani mengaku hanya dapat pasrah menunggu air genangan surut, dengan dibanti oleh pompa air untuk membuang air genangan ke tempat lain.