Pixel Codejatimnow.com

Pulung Agustanto 2 Kali Gagal Nyaleg, Kini dari Kediri Melenggang ke Senayan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Pulung Agustanto bersantai di kediamannya di Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Pulung Agustanto bersantai di kediamannya di Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Perjuangan pantang menyerah membawa Pulung Agustanto berpeluang besar lolos ke Senayan. Setelah dua kali gagal, musisi sekaligus pencipta lagu itu kini mampu menembus 10 besar caleg dengan perolehan suara terbanyak di Pemilu 2024 melalui dapil Jawa Timur 6 (Kediri, Blitar dan Tulungagung).

Lebih keren, kader PDI Perjuangan ini menjadi satu-satunya pendatang baru di level tertinggi tersebut, bersaing dengan Edhie Baskoro Yudhoyono, Puan Maharani dan Hillary Brigitta Lasut, serta Sarmuji di Dapil yang sama.

Melalui laman Sirekap KPU, per Kamis (29/2/2024) sore kemarin pencipta lagu 'Rambut Putih' untuk pasangan calon Ganjar-Mahfud MD itu meraup 136.473 suara. Sementara hasil hitung internal partai, caleg nomor urut 3 itu mengklaim memperoleh 160.000 suara.

"Menurut perhitungan KPU belum final. Tapi kita punya perhitungan sendiri dan Alhamdulillah capaian apa yang saya sudah lakukan selama ini. Karena saya mulai kampanye itu sejak 20 Oktober 2022. Artinya, proses pasti tidak membohongi hasil," kata Pulung, saat ditemui di kediamannya di Kediri, Kamis (29/2/2024).

Penghobi sepeda itu sebenarnya bukan pemain baru dalam kontestasi politik, dia adalah stok lama. Pria kelahiran Yogyakarta, 17 Agustus 1971 itu pernah dua kali gagal dalam Pileg tahun 2014 di DIY dan Pileg 2019 di DKI Jakarta. Namun, Pulung tak ingin berhenti untuk bisa mewujudkan cita-cita besarnya. Mentalnya sudah sangat teruji menghadapi persaingan yang begitu keras.

"Masak hattrick Caleg gagal," kelakar adik ipar Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo itu.

Keinginan kuat Pulung untuk terjun kembali pada Pileg 2024 ini didasari banyak hal, di antaranya dunia seni dan budaya. Sesuai dengan jiwanya sebagai seorang musisi sekaligus pencipta lagu, pria yang sebentar lagi akan meraih gelar S2 di Universitas Indonesia (UI) ini ingin meningkatkan ekonomi kreatif melalui industri film dan musik.

"Sebenarnya dari luar pun bisa. Tetapi dengan saya sebagai anggota DPR RI, maka industri kreatif ini bakal lebih saya tingkatkan lagi," tegas Pulung yang mengaku telah menciptakan 96 lagu beraliran pop Jawa ini. Dia akan terus menciptakan hingga 500 lagu sampai nanti jabatannya sebagai anggota DPR RI berakhir.

Strategi kampanye dengan bernyanyi menurut Pulung cukup ampuh. Itu yang ia lakukan selama berkeliling di 150 dari total 344 desa di Kabupaten Kediri.

Suaranya yang khas lebih pada gaya bernyanyi musisi rock dari lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada 1997 itu membekas di hati masyarakat. Terbukti perolehan suaranya meledak hingga 80 persen di Kabupaten Kediri.

Baca juga:
50 Caleg Lolos DPRD Kabupaten Probolinggo, Golkar Raih Kursi Terbanyak

"Secara mental, secara kapasitas dan sebagainya. Mungkin, ketika saat saya turun ada yang berbeda dengan saya. Terutama masalah nyanyi itu. Yang mana, memang dengan nyanyi lagu Pop Jawa, orang lebih menyukai," tambah paman Bupati Kediri Hanindhito Himawan ini.

Pulung mengaku, puluhan lagunya tercipta selama masa kampanye Pileg 2024. Dia mengarang lagu, sekaligus mebuat video klip dari lagu-lagu tersebut. Dengan banyaknya karya yang dihasilkan tersebut, mungkin belum ada artis yang bisa menandinginya, mengeluarkan 100 lagu selama satu tahun lengkap dengan video klipnya.

"Di Instagram saya setiap minggu akan keluar lagu terus. Mungkin tidak ada artis yang bisa mengeluarkan lagu 100 selama setahun beserta video klipnya. Dan target saya setiap tahun 100 lagu sampai 500 lagu dalam 5 tahun ke depan. Sampai kapan saya akan menyanyi? Selama saya tetap diperbolehkan oleh bu Mega," ujar Pulung.

"Semangat saya, sekali lagi bukan untuk mencari duit di situ. Tapi bayangan saya, kalau bisa ini ekonomi kreatif bisa menjadi pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya ngeruk tambang hilirasi. Bahwa kita punya kemampuan, tingkat ekosistemnya pemerintah juga harus membikin begini. Sederhana saja, kenapa kita tidak mencontoh Korea Selatan," jelasnya.

"Mereka tidak punya sumber daya alam, isinya hanya manusia tok. Tapi pemerintah bisa membikin, sehingga ekonomi kreatif ini bisa menghasilkan devisa. Caranya seperti Korea Selatan. Faktanya kita sudah terpapar juga dengan K-Pop. Ini salah satu sebabnya, saya akan menyanyi lagu Pop Jawa untuk menyerang Korea," tegas Pulung.

Baca juga:
50 Calon Anggota DPRD Bojonegoro Terpilih Menunggu Penetapan MK

Sebenarnya tidak hanya ekonomi kreatif, Pulung punya angan-angan besar dan program untuk seluruh masyarakat Dapil VI, khususnya Kabupaten Kediri. Sebagaimana hasil turun ke bawah yang sudah dilakoni sepanjang kampanye, Pulung banyak melihat kebutuhan mendasar yang harus segera dituntaskan terutama bagi petani dan buruh tani.

"Saya merasakan beberapa hal yang menjadi kebutuhan masyarakat Kabupaten Kediri dan memberikan masukan ke Pemerintah Kabupaten Kediri agar kedepannya lebih bagus. Petama adalah hal paling mendasar, mungkin ada prioritas pemkab melihat bahwa soko guru itu ada dipertanian," lanjut dia.

Gagasan pulung, saat duduk di Senayan, adalah mengusulkan penyediaan pupuk bersubsidi untuk buruh tani di Kabupaten Kediri. Pemkab Kediri bisa membeli pupuk, kemudian diatur untuk kelompok tani dan buruh tani yang tidak punya lahan pertanian. Menyediakan pupuk bersubsidi untuk mereka, seperti masyarakat yang menggarap lahan milik perhutani, yang tidak bisa memperoleh pupuk subsidi.

Prioritas kedua, imbuh Pupung, adalah pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kediri. Mulai dari infrastruktur pertanian, sarana irigasi serta akses jalan. Pasalnya, saat dirinya masuk ke pelosok-pelosok, ada jalan desa yang masih berupa tanah. Kemudian perlunya infrastruktur yang terkoneksi dengan Bandara Internasional Dhoho Kediri.

"Hal lain, supaya mensinergikan dengan Bandara. Ini akan mengangkat perekonomian. Kalau tiap-tiap desa ada usaha UMKM. Karena di Kabupaten Kediri ini usahanya kuliner. Berbeda dengan Tulungagung. Harapannya, Kabupaten Kediri lebih maju lagi dengan keberadaan saya di sini," tutupnya.