Pixel Code jatimnow.com

Soal Pilwali Surabaya, Gerindra Sudah Kantongi Nama Calon Wali Kota

  Reporter : Erwin Yohanes Arry Saputra
Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya BF Sutadi
Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya BF Sutadi

jatimnow.com - Bicara tentang pemilihan Wali Kota Surabaya pada tahun 2020 mendatang, Partai Gerindra (PG) sudah memiliki strategi. Diam-diam, partai dengan lambang burung garuda ini bahkan sudah mengantongi nama calon wali kotanya sendiri.

Ketua DPC Gerindra Kota Surabaya BF Sutadi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mempersiapkan calon-calon saksi dan memastikan para caleg melakukan kegiatan yang bisa memperoleh suara sesuai dengan target.

Setidaknya, 15 kursi di DPRD Surabaya ditargetkan untuk diraih oleh partai besutan Prabowo tersebut.

"Petunjuk dari DPP, kita masih konsentrasi dengan kursi (legislatif). Hari ini sedang konsen kesitu," ujar BF Sutadi ketika dihubungi jatimnow.com, Senin (10/9/2018).

Sutadi mengatakan, sudah menyiapkan tokoh untuk Pilwali. Namun ia tidak bisa membeberkan saat ini, karena hal tersebut harus dikomunikasikan terlebih dahulu.

Semua akan dilihatnya dari hasil Pileg dan Pilpres Partai Gerindra, apalagi bila bisa sampai mendapatkan 15 kursi.

"Insyaallah ada, tapi yang bersangkutan belum dihubungi, nggak boleh. Waktu juga masih panjang nanti malah tidak bagus," terangnya.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Terkait Cawali dan Cawawali dari internal Partai Gerindra, Sutadi mengungkapkan jika keduanya sangat mungkin terjadi karena internal tidak hanya dari Surabaya, melainkan bisa dari Jatim dan nasional.

Sementara itu, kriteria Cawali yang pas dari Partai Gerindra menurut Sutadi adalah harus paham dengan kondisi Kota Surabaya.

Tidak hanya cukup kemampuan manajerial, tapi harus paham, memiliki visi Surabaya sebagai kota metropolitan dan paham standar internasional.

"Surabaya sebagai ibu kota provinsi juga kota terbesar kedua di Indonesia. Dan Surabaya juga sudah secara internasional menjadi bagian kota besar yang cukup dikenal. Kalau wali kota tentu harus punya standar seperti itu, bukan hanya standar pemikiran lokal," tuturnya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Tetapi, lanjut Sutadi, yang lebih penting sehebat apapun wali kotanya, prestasinya, Wali Kota dari Partai Gerindra harus mampu mengurangi angka kemiskinan yang signifikan. Mampu mensejahterakan rakyatnya.

"Kota ini belum maju kalau angka kemiskinan masih besar. Semisal mau membangun kota ini dengan dana APBD Surabaya yang diatas Rp 10 Triliun, cuma bagaimana politik anggaran itu menurunkan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, itu lebih penting," tandasnya.