Pixel Codejatimnow.com

Perajin Songkok di Lamongan Banjir Pesanan Jelang Ramadan, Omzet Tembus Rp200 Juta

Editor : Yanuar D  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Rutinitas perajin songkok di Desa Bojoasri, Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Rutinitas perajin songkok di Desa Bojoasri, Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Berkah bulan suci Ramadan mulai dirasakan para perajin songkok atau kopiah di Lamongan. Omzet naik tajam hingga tembus Rp200 juta.

Perajin songkok di Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah mulai disibukan dengan rutinitas ekstra pembuatan peci. Permintaan ini mulai naik sejak Februari lalu.

Adalah Ahmad Yasir, salah satu perajin songkok di desa tersebut yang mengaku harus memenuhi permintaan pasar 80-100 kodi. Normalnya pesanan hanya 30 kodi.

"Sebelumnya dalam sepekan hanya 1 kali kirim sekarang bisa sampai 3 kali, permintaam meningkat 3 kali lipat," kata Yasir, Kamis (7/3/2024).

Baca juga:
Aktivitas Trading Aset Kripto Meningkat di Momen Ramadan 2024

Perajin lainnya, Hamzah juga merasakan hal yang sama. Bahkan, ia mampu menjual 900 biji songkok dalam sepekan. Di hari normal hanya 200 biji.

"Alhamdulillah luar biasa sekali, berkah Ramadan mulai terasa. Permintaan juga banyak dari warga daerah bahkan luar pulau," katanya.

Baca juga:
Ramadan 2024, DPRD Surabaya Ajak Warga Limpahkan Syukur dan Berlomba Kebaikan

Penjualan songkok di Desa Bojoasri ini biasanya di pesan oleh warga Gresik, Surabaya, Madura, Kalimantan dan Lampung.

Harga ecer songkok perbijinya Rp15 ribu sampai Rp25 ribu tergantung motif dan pesanan. Pada bulan lalu pengerahin Hamzah dengen merk Diniyah berhasil tembus omzet hingga Rp200 juta.