Pixel Codejatimnow.com

2 Kereta Api Terlambat Datang di Stasiun Madiun, Imbas Banjir Semarang

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahmad Fauzani
Aktivitas di Stasiun Madiun. (Foto: Humas Daop 7 Madiun)
Aktivitas di Stasiun Madiun. (Foto: Humas Daop 7 Madiun)

jatimnow.com - 2 kereta api (KA) dilaporkan terlambat sampai Stasiuan Madiun, Kamis (14/3/2023). Ini imbas banjir yang menerjang wilayah Semarang dan sekitarnya.

Curah hujan yang sangat tinggi sejak Rabu malam menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi beberapa titik jalur kereta api dan terganggunya aktivitas di Stasiun Semarang Tawang.

"Pantauan siang ini pukul 10.00 WIB, air masih menggenangi jalur KA setinggi 20 Cm di antara Stasiun Semarang Tawang - Alastua,” ungkap Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo, Kamis (14/3/2024).

Dia mengaku dampak bencana alam banjir di Semarang, 2 kereta api yang melintasi wilayah Daop 7 Madiun mengalami kelambatan yang cukup tinggi.

“Data yang kami peroleh kereta api Majapahit relasi Pasarsenen-Malang lambat 180 menit dan KA Brawijaya relasi Gambir - Malang lambat 28 menit,” katanya.

Baca juga:
Pantauan Arus Balik Lebaran di Stasiun Wilayah Daop 7 Madiun

Kuswardojo mengatakan, KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas gangguan perjalanan kereta api yang diakibatkan oleh bencana alam ini.

KAI bersama seluruh stakeholder terus berupaya sebaik mungkin untuk dapat segera menormalkan jalur KA dan operasional kereta api.

"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan kereta api. KAI terus berupaya untuk mengurangi kelambatan yang terjadi sehingga perjalanan kereta api dapat kembali normal," terang Kuswardojo.

Baca juga:
KA Brantas dan Brawijaya Masih Terlambat Datang di Daop 7 Madiun

Sampai dengan saat ini, sejumlah perjalanan KA masih mengalami keterlambatan akibat banjir tersebut. KAI telah memberikan service recovery bagi pelanggan yang terdampak sesuai aturan yang berlaku.

"Seluruh petugas saat ini sedang berupaya semaksimal mungkin agar dapat mengurangi keterlambatan perjalanan dan menormalisasi kembali perjalanan KA,” tutup Kuswardojo.