jatimnow.com - Pasca tiga anggotanya ditangkap Polda Metro Jaya, Minggu (11/3/2018) lalu, Penasehat Surabaya Black Hat (SBH), Zulham Akhmad Mubarrok akhirnya angkat bicara.
Zulham tak menampik, jika KPS (21), NA (21), ATP (21), merupakan anggota yang selama ini aktif di SBH. Namun Zulham memastikan, aksi ke tiga mahasiswa itu, diluar ketentuan organisasi (SBH) yang selama ini diikutinya.
Kepada jatimnow.com Zulham menyampaikan, SBH merupakan organisasi biasa yang membahas terkait aspek-aspek IT (informasi dan teknologi).
"Kami berdiri sejak tahun 2011. Saat itu yang memprakarsai ada belasan orang, baik dari Surabaya maupun Malang dan beberapa kota lain di Jawa Timur," sebut pemuda 33 tahun ini.
Lanjut Zulham, hingga saat ini, anggota SBH yang aktif pada forum diskusi terbuka, terdapat sekitar 2000 orang. Sedangkan anggota yang aktif kopi darat di Surabaya, hanya puluhan orang saja.
SBH sendiri sering mendapat job resmi dari instansi-instansi untuk menciptakan hingga mengelola sistem IT mereka.
"Jadi, kegiatan kita, 90 persen adalah kegiatan IT positif. Jika ada yang melakukan pelanggaran UU ITE maupun kriminal lainnya, itu diluar ketentuan kami. Sebab sejak berdiri, kami terapkan aturan tegas di dalam grup," beber Zulham.
Baca juga:
Stikom Kaget, 3 Peretas di Surabaya Mahasiswanya ber-IPK 3
Dari ke tiga anggota yang ditangkap, Zulham mengungkapkan jika yang paling lama menjadi anggota SBH adalah KPS. Sementara NA dan ATP menyusul kemudian.
Ke tiga pemuda ini, selama ini aktif dalam proyek-proyek IT di sejumlah instansi. Bahkan ketika ada perang hacker antar negara, SBH selalu pasang badan untuk melakukan proteksi hingga serangan balik.
"Jadi ketika ada hacker dari negara tetangga mencoba menjebol situs-situs resmi milik instansi apapun di Indonesia, kami secara sukarela akan memproteksi, hingga menyerang balik," ulas Zulham.
SBH sendiri dalam aplikasinya di lapangan, memiliki sejumlah komunitas lainnya. Antara lain Indonesian Coder, Malang Cyber Crew, dan masih banyak lagi.
Baca juga:
Peretas Surabaya Itu Raup Uang Rp 200 Juta
"Jadi sekali lagi, 90 persen kegiatan SBH adalah IT secara positif. Sebab kami selalu mengadakan pertemuan rutin untuk mengarahkan para hacker milenial agar dapat mengaplikasikan kemampuannya pada hal yang positif," pungkas pemuda yang tinggal di Malang ini.
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Erwin Yohanes
URL : https://jatimnow.com/baca-669-penangkapan-peretas-di-surabaya-penasehat-black-hat-angkat-bicara