Pixel Code jatimnow.com

Kisah Pengemis Kaya di Kediri, Meninggal Simpan Kaleng dan Tas Berisi Rp200 Juta

Editor : Yanuar D  
Potret Mbah Roisah. (Foto: Manon/jatimnow.com)
Potret Mbah Roisah. (Foto: Manon/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kisah pengemis di Kediri ini cukup mengejutkan. Meninggal seminggu lalu, di rumahnya ditemukan uang sebanyak Rp200 juta.

Uang tersebut ditemukan di rumahnya di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Mbah Roisah (70) menyimpannya dalam tumpukan kaleng dan puluhan tas ransel.

Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Dukuh Manon mengatakan, almarhumah meninggal dunia di rumah cucunya di Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, 7 hari lalu. Sementara tumpukan itu baru diketahui setelah kerabat membuka rumahnya.

"Di dalam rumahnya ada tumpukan kaleng, tas-tas isinya uang kertas. Di kaleng ada uang logam. Kalengnya ada 50-an lebih. Mulai dilakukan penghitungan oleh saudaranya sama ketua RT setempat," ujarnya, pada Kamis (21/3/2024).

Untuk jumlahnya, Manon bahkan belum bisa memastikan karena hingga hari ini penghitungan masih belum selesai.

"Jumlah pastinya belum, karena sampai saat ini masih dihitung. Sudah mencapai ratusan juta. Insya Allah lebih Rp200 juta," tambahnya.

Baca juga:
1 Keluarga di Kediri Diduga Keracunan, Si Bungsu Umur 2 Tahun Tewas

Manon menambahkan, awalnya tidak ada yang mengetahui apabila Mbah Roisah memiliki harta kekayaan dalam jumlah besar. Sebab, rumahnya selalu dalam kondisi kosong ditinggal pergi mengemis. Dia biasanya meminta-minta di sekitar Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

"Di dalam rumah itu kan kosong, karena dia sendiri yang tinggal. Rumah itu tidak pernah dikunjungi tetangga. Tetapi KTP-nya dan asli warga Dukuh," jelas Manon.

Mbah Roisah mulai mengemis setelah bercerai dari suaminya. Dia memiki satu orang anak perempuan yang kini tinggal di Udanawu, Blitar. Tetapi sudah berpisah dengan sang putri sejak baru lahir karna diserahkan kepada orang lain.

Baca juga:
Ruas Jalan Rusak di Pare - Kandangan Kediri Kini Sudah Mulus

Sebelum tutup usia, Mbah Roisah sempat jatuh sakit. Dia mengeluh badannya lemas, lalu dipanggilkan dokter oleh cucunya. Sempat opname di rumah sakit, Mbah Roisah rawat jalan.

"Saat hendak dibawa ke dokter yang ketiga kalinya itu, dia meninggal. Kemudian dimakamkan di Slemanan, Udanawu. Nanti malam pas 7 hariannya," tandas Manon.