Pixel Codejatimnow.com

K3PG Membuka Green Tech, Dorong Kemajuan Pertanian

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Sahlul Fahmi
Ketua Pengurus K3PG, Awang Djohan Bachtiar saat berada Green Tech di kawasan Perumahan Citra Sari Regency, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik. (Foto: Humas K3PG for jatimnow.com)
Ketua Pengurus K3PG, Awang Djohan Bachtiar saat berada Green Tech di kawasan Perumahan Citra Sari Regency, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik. (Foto: Humas K3PG for jatimnow.com)

jatimnow.com - Koperasi Konsumen Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) membuka green house dengan nama "Green Tech" di kawasan Perumahan Citra Sari Regency, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, Kamis (21/3/2024).

Ketua Pengurus K3PG, Awang Djohan Bachtiar menyampaikan, Green Tech ini merupakan bentuk kontribusi dari K3PG untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan mendorong kemajuan pertanian di Indonesia.

Fasilitas ini nantinya akan menjadi tempat research dan demonstration plot (demplot) bagi agro input tanaman buah dan sayur.

"Green Tech ini juga kami bangun di atas lahan tidur. Sehingga lahan yang sebelumnya terbengkalai begitu saja di kawasan Citra Sari Regency, sekarang dapat memberikan kebermanfaatan bagi kemajuan pertanian di Indonesia melalui riset dan budidaya," ujar Awang.

Green Tech ini nantinya dikelola oleh PT Petro Karya Mandiri (PKM) yang merupakan anak perusahan K3PG dan memiliki unit bisnis sebagai distributor pupuk nonsubsidi. Produk-produk yang dipasarkan akan diuji coba di fasilitas ini.

"Dengan demikian, Green Tech sekaligus bentuk komitmen kami dalam memberikan perlindungan bagi semua konsumen. Produk-produk pupuk nonsubsidi yang kami pasarkan benar-benar berkualitas," tandasnya.

Baca juga:
Spirit Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia Berburu Gelar Juara Proliga 2024

Uniknya, tambah Awang, Green Tech juga akan menjadi sarana edukasi masyarakat Gresik, khususnya bagi warga perumahaan Citra Sari Regency.

Setelah belajar di Green Tech, selanjutnya warga dapat mengoptimalkan lahan kosong di area rumahnya untuk budidaya sayur, seperti cabai sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Jika belajar dari kondisi sebelumnya, harga cabai seringkali memicu inflasi, kenaikannya berkali-kali lipat dari harga normal. Ibu-ibu di rumah sudah pasti mengeluhkan kondisi ini. Padahal jika dipelajari, tanaman sayuran termasuk cabai bisa dibudidayakan sendiri. Tidak terkecuali bagi masyarakat perkotaan seperti di Gresik ataupun di Citra Sari Regency," jelas Awang.

Baca juga:
Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Orang

Sementara itu, Green Tech memiliki luas bangunan 440 meter persegi dengan ukuran panjang 40 meter dan lebar 11 meter. Fasilitas ini mampu menampung hampir 7.000 tanaman sayuran.

Adapun tanaman yang saat ini ada antara lain melon sebanyak 1.350 tanaman, cabai 150 tanaman, cabai kecil 5.144 tabaman, dan terong 55 tanaman