Pixel Codejatimnow.com

Tekan Harga Pangan, Pemkot Malang Buka Opsi Kerja Sama Antar Daerah

Editor : Yanuar D  Reporter : Gerhana
Ilustrasi beras. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)
Ilustrasi beras. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemkot Malang membuka opsi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) untuk mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pangan. Hal ini sebagai solusi untuk menekan harga saat bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, rencana tersebut muncul setelah dirinya bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, melakukan peninjauan harga bahan pokok di Pasar Besar Malang dan Pasar Dinoyo Kota Malang beberapa hari lalu.

Hasil pemantauan saat itu, beberapa komoditi seperti daging ayam ras, telur mengalami kenaikan harga.

"Kita akan mencari stok-stok telur di daerah lain karena fungsinya KAD itu untuk melihat berapa harga telur di daerah lain. Itu akan kami lakukan," kata Wahyu, Sabtu (23/3/2024).

Wahyu juga telah menginstruksikan rencana KAD kepada Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang untuk ditindaklanjuti.

Baca juga:
Kang Giri Sidak ke Pasar di Ponorogo, Ini Hasilnya

"Jadi saya minta ke Pak Kadiskopindag untuk membeli melalui KAD, kemudian nanti bisa dijualkan di Warung Tekan Inflasi (WTI)," katanya.

Rencana stok bahan pangan dari KAD akan dijual di WTI.

Baca juga:
Pj Wali Kota Malang Siapkan Skenario Jitu Intervensi Harga Sembako

"Karena di WTI itu kita melihat komoditi yang bisa diintervensi, artinya komoditi apa saja itu bisa kita jual untuk mengimbangi harga di pasaran. Harga beras dan gula sekarang sudah relatif stabil. Yang cenderung tinggi harganya itu akan diintervensi," katanya.

Perlu diketahui, untuk harga rata-rata kebutuhan pangan di sejumlah pasar rakyat Kota Malang pada Sabtu (23/3/2024), seperti gula kristal putih Rp16.750 setiap kilogram, minyak goreng kemasan premium 1 liter yakni Rp23.333, daging ayam ras Rp37.667 setiap kilogram, telur ayam ras Rp30.833 setiap kilogram.