jatimnow.com - Dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa untuk menjadi Gubernur Jatim periode 2024-2029 kian menguat. PDI Perjuangan Jatim sedang merayu Khofifah untuk diusung kembali di Pilgub Jatim mendatang bersama dengan PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
Pernyataan itu disampaikan langsung Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah di sela kegiatan peringatan Nuzulul Quran dan santunan anak yatim dan janda yang diselenggarakan DPD Baitul Muslimin Indonesia Jatim di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Minggu (31/3/2024).
"PDI Perjuangan lagi merayu Mbak Khofifah. Kami juga sudah berbicara dengan PAN dan Gerindra. Bahkan saya sudah ketemu berdua dengan Khofifah Indar Parawansa di suatu tempat. Kami saling berbagi sharing and information bagaimana Jatim ke depan, dan bagaimana positioning Mbakyu Khofifah, karena jujur saja kami punya respek betul pada Mbakyu Khofifah. Dan bagaimana Mbakyu Khofifah memandang kami," ungkap Said Abdullah.
Lebih jauh Ketua Banggar DPR RI ini menegaskan bahwa pembicaraan tersebut bukan berarti PDI Perjuangan hampir dipastikan akan mengusung Khofifah di Pilgub Jatim mendatang. Pasalnya, pembicaraan itu masih dalam penjajakan terkait sejauh mana pandangan Khofifah terhadap PDI Perjuangan, begitu juga sebaliknya.
"PDI Perjuangan mengajak Mbakyu Khofifah lima tahun ke depan seperti apa yang dimaui," beber politikus asal Sumenep Madura ini.
Said Abdulllah juga tidak mau berandai-andai, jika pasangan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim mendatang berasal dari kader PDI Perjuangan.
Baca juga:
Survei ARCI: Khofifah-Emil Unggul di Mataraman, Luluk-Lukman Cuma 4,3 Persen
"Insya Allah," dalih pria murah senyum ini.
Yang menarik, Said justru membantah kalau Pilgub Jatim 2024 berpeluang besar calon tunggal karena PDI Perjuangan sudah ikut merapat mendukung Khofifah Indar Parawansa.
"Gak mungkin calon tunggal, PKB kan bisa maju sendiri. Ojok arogan pertanyaannya," kelakar Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Baca juga:
Khofifah-Emil Komitmen Bangun Jatim jadi Gerbang Baru Nusantara
Ia juga menolak menjadi salah satu kandidat kader PDI Perjuangan yang akan dipasangkan dengan Khofifah di Pilgub Jatim mendatang karena masih banyak kader PDI Perjuangan yang lebih layak.
"Kalau saya bajunya nggak pas, biar saya menjadi pelayan petugas partai karena saya ini sekarang tugasnya melayani petugas partai. Ingin berbuat sebaik-baiknya dimanapun kami diberi tanggung jawab oleh partai, baik oleh ibu ketua umum langsung maupun sekarang ini sebagai ketua DPD PDI Perjuangan Jatim," tegas Buya Said sapaan akrabnya.