jatimnow.com - Pemkot Batu berencana memberikan subsidi pakan ternak berupa jagung kepada para peternak ayam telur di Kota Batu, Jawa Timur. Hal ini sebagai jawaban untuk solusi keluhan para peternak soal kenaikan harga pakan dan sulitnya mendapat pakan ayam petelur.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, dirinya pada Minggu (31/3/2024) lalu, mengunjungi peternak ayam petelur di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo.
Aries saat itu bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto meninjau peternakan ayam petelur milik Rohmat dengan jumlah 5000 ekor ayam dan produksi 1,5 ton telur per hari.
Kondisi harga pakan dan sulitnya mendapat pakan ayam petelur menjadi penyebab harga telur ayam ras mengalami kenaikan yang sangat tinggi.
Sebagai langkah menurunkan harga komoditas telur ayam ras, Pemkot Batu berencana memberikan subsidi bagi pengadaan pakan ternak ayam petelur berupa jagung.
"Diharapkan dengan subsidi ini akan mendorong penurunan biaya operasional peternak sehingga menurunkan harga telur di pasaran sekaligus inflasi di Kota Batu," kata Aries, Minggu (7/4/2024).
Subsidi pakan bagi peternak ini rencananya akan menggunakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) APBD Kota Batu yang salah satunya difokuskan untuk pengendalian inflasi daerah.
Baca juga:
NFA Utamakan Keberlanjutan Produksi Jagung Dalam Negeri, Sokong Peternak Unggas
Selanjutnya, Aries juga akan menggelar pertemuan dengan asosiasi peternak ayam ras, baik petelur maupun pedaging. Hal ini untuk mengetahui perkembangan kondisi yang dialami peternak.
"Terutama kondisi saat ini, menjelang Idul Fitri, mengingat kebutuhan akan telur dan daging ayam ras meningkat serta kondisi di lapangan ketersediaan pakan ternak," katanya.
Aries juga menerima laporan dari peternak ayam petelur maraknya peredaran telur berkualitas rendah dari luar Kota Batu yang masuk dan diperdagangkan di Kota Batu.
Baca juga:
Pilu, Warga Ponorogo Tewas di Pohon Mangga
"Kondisi ini akan mengganggu hasil ternak ayam petelur asli Kota Batu dengan produk yang lebih berkualitas sesuai standar," katanya.
Sebagai informasi, di Kota Batu terdapat 3 produk yang menyumbang inflasi tertinggi, yaitu beras, telur dan daging ayam.
"Kita berharap, pertemuan dengan asosiasi peternak nantinya akan ada solusi terhadap permasalahan terkait peternak dan juga inflasi, sehingga inflasi di Kota Batu terkendali," katanya.