Pixel Code jatimnow.com

Angka Kematian DBD di Tulungagung Tertinggi Ketiga di Jatim, Ini Langkah Pemkab

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Bramanta Pamungkas
Sekda Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi saat meninjau PSN. (Foto: Bramanta Pamyungkas/jatimnow.com)
Sekda Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi saat meninjau PSN. (Foto: Bramanta Pamyungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung terus meningkat. Hingga bulan Maret ini total angka mencapai 393 kasus.

Jumlah ini sudah melewati angka kasus DBD selama tahun 2023 yang mencapai 206 kasus. Bahkan angka kematian kasus DBD di Tulungagung merupakan tertinggi ketiga di Jawa Timur.

Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung Tri Hariadi mengatakan, dari total jumlah kasus tersebut terdapat 9 pasien meninggal dunia.

Kasus kematian ini dengan rincian Januari 2 orang, Februari 3 orang, dan Maret 4 orang. 

"Kasus DBD di Tulungagung lumayan tinggi di Jawa Timur, kemarin kita sudah rapat koordinasi terkait kondisi ini," ujarnya, Senin (08/04/2024).

Sebanyak 4 kecamatan menjadi zona merah dalam kasus DBD ini. Kecamatan tersebut adalah Boyolangu, Sumbergempol, Kedungwaru dan Ngunut. Daerah ini merupakan kawasan padat penduduk.

Baca juga:
Waspada! Kasus DBD di Lamongan Melonjak saat Musim Kemarau

Meskipun begitu, pihak Pemkab tetap melakukan pemantauan di kecamatan lain. Hal ini dikarenakan angka kasus terus mengalami peningkatan.

"Di bulan April ini saja sudah ada 52 kasus di 2 minggu pertama," tuturnya.

Pihak Pemkab sendiri menggandeng sejumlah stakeholder untuk menekan angka kasus DBD. Mereka diminta menggencarkan sosialisasi terkait upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Baca juga:
Kasus DBD Sidoarjo Melonjak 40 Persen, Waspada Lur!

Selain itu, upaya foging dan pemberian bubuk pembasmi jentik nyamuk juga dilakukan.

"Melalui langkah tersebut kami berharap angka kasus DBD bisa semakin ditekan," pungkasnya.