jatimnow.com - Pengamat politik Sidoarjo, Nanang Haromain memberikan tanggapan terkait penetapan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bagi Nanang, penetapan Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan dan penerimaan insentif ASN di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo ini mampu menunjukkan supremasi hukum KPK yang selama ini dianggap lemah.
"Ini memberikan kabar bagus serta apresiasi untuk KPK yang sudah menunjukkan supremasi hukumnya bahwa selama ini KPK dianggap cenderung lemah dan tidak serius dalam menangani persoalan dugaan korupsi Gus Bupati, tapi dengan pernyataan hari ini menutup ruang spekulasi liar yang selama ini muncul," ucapnya kepada jatimnow.com, pada Selasa (16/4/2024).
Ia melanjutkan dengan begitu akhirnya masyarakat mempunyai harapan kepada KPK yang tetap independen.
“Ketidakpastian situasi tidak jelas akhirnya menjadi clear tinggal kita hormati lagi proses hukum selanjutnya, itu yang bisa sata sampaikan untuk saat ini," terangnya.
Lebih lanjut, Nanang memaparkan terkait situasi selanjutnya mengenai pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sidoarjo yang akan berlangsung November mendatang.
Baca juga:
Sidang Korupsi BPPD Sidoarjo, Gus Muhdlor Siap Bongkar Rekening
Dia yakin Gus Muhdlor urung maju karena beban politik yang ia tanggung saat ini.
"Terkait proses pencalonan saya yakin kalau dengan status tersangka kemungkinan tidak akan maju lagi di konstetasi pilkada karena berat dengan status hukum saat ini, secara moral akan menjadi beban politik yang sangat luar biasa, elektabilitasnya saya yakin pula pasti turun drastis setelah pasca penetapan tersangka ini," tegas Nanang.
Menurut Direktur Media Survey Indonesia (MSI) dan Founder Institute Research Public Development (IRPD) ini, bupati terpilih dalam Pilkada Sidoarjo 2024 nantinya pasti mempunyai visi dan misi dalam membawa Sidoarjo ke arah yang lebih baik.
Baca juga:
Kuasa Hukum Gus Muhdlor Keberatan dengan Saksi di Sidang Korupsi BPPD Sidoarjo
"Bagaimana legacy yang sudah ditinggalkan Gus Muhdlor tetap menjadi suatu tolak ukur pembangunan yang sudah melangkah sejauh ini dan dianggap bagus oleh masyarakat dengan banyak pihak yang mengapresiasi," ujarnya.
Nanang menyakini bupati terpilih nantinya juga akan mempunyai standar yang harus lebih baik dari jaman Gus Muhdlor untuk kemajuan Sidoarjo.