Pixel Codejatimnow.com

Angka Kecelakaan di Jatim Turun Selama Operasi Ketupat Semeru 2024

Editor : Yanuar D  Reporter : Misbahul Munir
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto saat menyampaikan rilis di Polda Jatim. (Foto: Polda Jatim/jatimnow.com)
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto saat menyampaikan rilis di Polda Jatim. (Foto: Polda Jatim/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs Imam Sugianto, menyebut pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024 di wilayahnya berjalan sukses. 

Hal itu dibuktikan dengan menurunya jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalu lantas. Sejumlah tol juga relatif kondusif dengan tidak adanya kemacetan yang berarti.

"Alhamdulillah selama operasi tidak ada kemacetan yang parah, jikapun ada tetap mengalir, seperti di daerah Jombang Mengkreng yang sedikit macet, untuk tol relatif kondusif, lengang tidak ada kemacetan," ujar Irjen Imam dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Rabu (17/4/2024).

Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024 ini pihaknya melibatkan 16.385 personel, yang terdiri dari 1.460 personel dari Satgas Polda dan 7.757 personel dari satgas wilayah. 

Keberhasilan dalam pelaksanaan operasi ini, lanjut Imam, tak terlepas dari peran seluruh stakeholder terkait, khususnya peran masyarakat yang mulai sadar untuk tertib berlalulintas. 

"Apresiasi setinggi-tingginya khususnya atas dedikasi, kontribusi, kolaborasi, dan kerjasama serta perhatian yang telah diberikan dalam mengamankan dan menyukseskan PAM Lebaran 2024 yang Alhamdulillah berjalan aman, lancar, dan tertib," sambungnya.

Baca juga:
Nenek Warga Kota Batu Mengaku Tertipu Rp2,2 Miliar, Lapor Polda Jatim sejak 2022

Lebih detil, Imam mengungkapkan selama Operasi Ketupat Semeru 2024 kejadian laka lantas turun 43 persen. Jika di 2023 ada 1.055 kasus, di 2024 ini hanya terjadi 604 kasus.

Sementara, gangguan kamtibmas atau tindak kejahatan secara umum juga mengalami penurunan 28,79 persen. Dimana pada 2023 terjadi 1.900 kasus, dan pada tahun 2024 terjadi 1.353 kasus. Untuk pelanggaran di 2023 ada 92 kasus, 2024 ada 52 kasus, presentase turun 41,3 persen.

"Untuk gangguan ketertiban umum 2023 ada 47 kasus, 2024 ada 47 kasus, bencana alam 2023 ada 8 kasus, 2024 ada 6 kasus, turun 25 persen," terang Imam.

Baca juga:
5 Fakta Ayah Tega Aniaya Bayi Berusia 6 Hari di Surabaya

"Untuk kasus menonjol bisa kita kategorikan hampir tidak ada," tambahnya

Namun demikian, Kapolda Jatim mengakui adanya kejadian-kejadian gangguan kamtibmas di beberapa wilayah seperti di Bangkalan dan Sampang namun sudah langsung ditangani dengan baik. 

"Termasuk ada ledakan mercon terjadi di Bondowoso korban 2 orang tapi tidak meninggal dunia. Untuk motifnya kelalaian," pungkasnya.