Pixel Code jatimnow.com

Produsen Kue Basah di Lamongan Terdampak Kenaikan Harga Gula

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Produsen kue basah milik Yuaningsi terdampak kenaikan harga gula. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Produsen kue basah milik Yuaningsi terdampak kenaikan harga gula. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Produsen kue basah di Lamongan resah akibat kenaikan harga gula. Kondisi ini berimbas pada merosotnya omset penjualan.

Harga gula pada tingkat konsumen di Kabupaten Lamongan kini tembus di harga Rp18 ribu per kilogram.

Yuaningsi, salah satu produsen kue basah wingko di Lamongan mengaku, terpaksa menaikan harga jual wingko untuk menutup biaya modal kue basah.

"Kalau biasanya per kotaknya wingko harga Rp35 kini terpaksa dijual lebih mahal jadi Rp40 ribu," kata Yunisngsi, Minggu (28/4/2024).

Karena harga produk naik, Yuaningsi tak jarang mendapat komplen dari penjual yang kaget dengan kenaikan harga wingko khas Lamongan.

Baca juga:
Harga Sembako di Kota Kediri Terus Naik, Beras Tembus Rp16.000

"Ada yang komplen kok harganya beda, sementara gula sempat langka saat Lebaran kemarin," bebernya.

Hal itu berimbas pada penjualan produk yang merosot. Pelanggan cenderung mengurungkan niat untuk membeli wingko karena harga yang relatif mahal dari biasanya.

Baca juga:
Ngopi di Mbah Tekluk Ponorogo, Anies Baswedan Ungkap Harapan untuk Usaha Kecil

"Penurunan omzen jelas terjadi, hampir 50 persen ada. Serba sulit karena kita sendiri tidak bisa memotong ukuran atau mengurangi komposisi bahan baku, solusinya ya itu menaikan harga," tuturnya.