Pixel Code jatimnow.com

Keren, Mahasiswa ITS Ciptakan Sepeda Terapi untuk Pengidap Lumpuh Otak

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Farizal Tito
Elly mahasiswa Despro ITS saat mempraktekkan sepeda terapi di kampusnya.
Elly mahasiswa Despro ITS saat mempraktekkan sepeda terapi di kampusnya.

jatimnow.com — Mahasiswi Departemen Desain Produk Industri (Despro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sepeda terapi yang berguna untuk membantu pergerakan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Sepeda yang merupakan tugas akhir (TA) ini ditujukan bagi anak usia 6-12 tahun pengidap Cerebral Palsy (CP) atau Lumpuh otak. Penyakit ini merupakan suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan sarag yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan dan kemampuan berpikir.

Ide karya TA ini didasari oleh adanya angka penderita CP di Surabaya yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan khusus yang lain.

Produk sepeda ini pun didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan pasien. Sepeda ini juga dilengkapi oleh komponen-komponen penunjang.

Elly Fitriana Soedjito, menjelaskan konsep sepeda ini dilengkapi komponen yang dapat disesuaikan ukurannya terhadap pertumbuhan anak. Ia sengaja mendesain seperti itu untuk memudahkan penggunaannya, yaitu anak-anak yang sedang dalam proses pertumbuhan.

“Dilengkapi pula dengan handle di belakang sepeda, jadi komponen itu mempermudah interaksi dengan orang tua. Dengan begitu, orang tua dapat mengendalikan sepeda dari belakang dengan cara mendorong,” tutur Elly kepada wartawan saat ditemui dikampusnya, Kamis (13/9/2018).

Perempuan yang juga sebagai Asisten Laboratorium Human Centered Design Departemen Despro ITS ini mengatakan pada dasarnya, sepeda yang didesainnya itu sebagai alat terapi yang menyenangkan bagi anak-anak penderita CP.

"Dengan sepeda ini anak-anak penderita CP dapat melakukan terapi pergerakan pada kakinya sekaligus dapat belajar terkait lingkungan sosial, dengan cara interaksi mengemudikan sepeda bersama dengan orang tua,” kata Elly.

Baca juga:
Peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional, Pengamat: Ini Penting!

Gadis berkacamata ini pun mengaku terinspirasi dari TA seniornya yang pernah membuat kursi roda dan orthosis untuk anak-anak pengidap CP. Selain itu, ia juga merasa prihatin terhadap anak-anak penderita CP sejak lahir dan perlu terapi lebih dini.

"Saat survey saya mendapati jumlah penderita CP yang relatif tinggi dibanding kebutuhan khusus lainnya di Surabaya. Terbukti dengan adanya yayasan khusus penderita CP di Surabaya, yaitu Yayasan Peduli Cerebral Palsy (YPCP)," paparnya.

Elly berharap sepeda terapi karyanya ini dapat diproduksi dan digunakan dengan tepat sasaran untuk anak anak CP. Karena beberapa terapis yang ia temui bercerita bahwa sejauh ini belum ada yang benar-benar memproduksi sepeda untuk CP di Indonesia.

"Saya harap bisa dikembangkan di Indonesia, di luar negeri sudah ada, tapi harganya mahal dan harus mengimpor," pungkasnya.

Baca juga:
Kolaborasi Pemkab Kediri dan PSF, Kurangi Kemiskinan Lewat Jalur Pendidikan