jatimnow.com - Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si mengingatkan pentingnya pemerintah untuk terus meningkatkan komitmen dalam berinvestasi terhadap kualitas pendidikan nasional.
Hal itu disampaikannya usai menjadi inspektur upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada hari ini, Kamis (2/5/2024) di lapangan helipad UMM.
"Saya kira momentum Hardiknas terutama setelah diputuskannya pemimpin negara yang baru, yang paling penting saya kira adalah meningkatkan komitmen tekad paling kuat, untuk terus berinvestasi meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan nasional kita," ungkap Prof Nazaruddin.
Dia menjelaskan, bahwa peringatan Hardiknas kali ini meneguhkan bahwa pendidikan menjadi penyangga utama kemajuan peradaban bangsa.
Momentun refleksi dan muhasabah harus dijadikan sebagai cara berpikir yang multi aspek. Terutama untuk memahami sejauh mana pendidikan menjadi energi penggerak kemajuan Indonesia.
Menurutnya, bagi insan yang mengabdi dalam dunia pendidikan, sikap luwes dan komitmen untuk mengelola institusi dengan baik harus diutamakan di atas kepentingan lainnya. Begitupun dengan penyediaan solusi atas persoalan-persoalan pendidikan.
"Ekonomi memang harus dijaga stabilitasnya, namun pendidikan juga harus diinvestasikan secara lebih masif. Terutama dalam pemerataan partisipasi dan kualitas masing-masing pendidikan," katanya.
Maka dari itu, Prof Nazaruddin menegaskan bahwa sivitas akademika harus mampu memperkuat tekad-tekad dalam memajukan proses pendidikan melalui tugas dan peran masing-masing.
"Semoga dengan peringatan ini, kita diberi energi tambahan untuk mengabdi. Memajukan pendidikan dan melahirkan generasi penerus yang unggul demi memajukan dan memakmurkan Indonesia," tegasnya.
Dia juga berharap adanya percepatan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal itu mengingat bahwa Indonesia akan menghadapi momentum bonus demografi.
Baca juga:
Pesan Ketua PGRI Tuban di Hari Pendidikan: Guru Tetap Tak Tergantikan
"Kemudian yang kedua pendidikan di Indonesia, perlu mendapatkan porsi percepatan, mengingat kita akan menghadapi momentum bonus demografi," katanya.
Menurutnya, apabila kualitas pendidikan di Indonesia tinggi dan merata maka akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakatnya.
"Dengan demikian Indonesia terus bisa melaju menjadi negara berpendapatan menengah ke atas, atau dengan kata lain negara yang lebih sejahtera," katanya.
Reorientasi dan perbaikan strategi di dalam pengelolaan Sumberdaya Manusia (SDM) dan kebijakan pendidikan nasional yang sinergi dari tingkat pusat, sampai tingkat daerah.
"Saya kira yang pertama harus dibenahi adalah tata kelola SDM pendidikan, kemudian infrastruktur pendidikan, yang ketiga keterjangkauan pendidikan, baik dari sisi akses, dan mobilitas pendidikan," katanya.
Baca juga:
Hardiknas 2024 di Jatim, Pj Gubernur: Merdeka Belajar Buahkan Prestasi Gemilang
Menurutnya, pihaknya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebagai penyedia layanan pendidikan tinggi bagi masyarakat merupakan mitra pemerintah. Sehingga, keberadaan PTS tidak dapat diabaikan.
"Karena tanpa perguruan tinggi swasta seperti UMM tidak akan mampu pemerintah menyerap seluruh calon siswa yang akan menempuh pendidikan tinggi, itu peran utama dari perguruan tinggi," katanya.
Peran lainnya, dikatakannya, bahwa perguruan tinggi utamanya harus bisa menjadi lokomotif kemajuan dan pembangunan kualitas manusia. Hal itu dinilainya sebagai esensi dari pendidikan.
"Karena itu investasinya harus dilakukan tiada henti, investasi bukan hanya uang tapi juga investasi komitmen dan tekad, political will-nya harus kuat, apapun pilihannya, siapapun presidennya, pendidikan harus menjadi ujung tombak yang dikedepankan," katanya.